Jumat, 18 Mei 2012

SURAT TERBUKA (Bagian 2)


Ironisnya anggapan yang salah itu kebanyakan bukan hasil dari mengkaji sendiri, melainkan dengar dari cerita atau kata orang saja.

Sedangkan mereka yang mengkaji sendiri, kebanyakan terperangkap di Q.5:72 s/d 77,

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. Sesungguhnya kafirlah orang0orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya ?. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu). Katakanlah: "Mengapa kamu menyembah selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudharat kepadamu dan tidak (pula) memberi manfa'at ?" Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus".

Q.43:59,

Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya ni'mat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani lsrail 

dengan pengertian sendiri tanpa membaca referensi ( Injil ) yang merupakan sebagai nara sumber (Q.43:4)

Dan sesungguhnya Al Qur'an itu dalam induk Al Kitab (Lauh Mahfuzh) di sisi Kami, adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah.

(Q.5:68).

Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.

Karena tanpa membaca Injil, sehingga tanpa disadari banyak kalimat-kalimat Mutasyaabihaat dalamayat-ayat Al Qur-an yang merupakan ulangan dari sabda Yesus Kristus diartikan mentah-mentah.
Contoh ; Wahyu.22:9,

Tetapi ia berkata kepadaku: "Jangan berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama seperti engkau dan saudara-saudaramu, para nabi dan semua mereka yang menuruti segala perkataan kitab ini. Sembahlah Allah!"

 saat YESUS berkata kepada Yahya :
“janganlah kamu menyembahKu”, “sembahlah ALLAH”,
potongan kalimat larangan menyembah tersebut disalah artikan tanpa menyimak dengan cermat kisah duduk persoalannya.
(Karena itu baca sebagai nara sumbernya yaitu Injil)
Yang mana perkataan tersebut karena saat itu roh jiwa Yahya sudah dibawa malaikat kealam Ghaib /Surga dengan dibuktikan diWahyu. 22:12.

Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.

Bahwa YESUS menyampaikan pesan kepada Yahya, dengan berkata :
“AKAN DATANG kebumi dengan segera”, jadi 
YESUS saat itu melarang diri Nya disembah.

Karena waktu Ia berkata bukan lagi dibumi, tapi sudah bangkit berada di Surga dan disitu ada ALLAH YANG MAHA TINGGI.
Itulah jika pembaca tidak mengindahkan Q.5:68.

Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.

Perlu kami ingatkan lagi, bahwa sosok Isa tidak bisa disamakan dengan sosok Yesus Kristus di Injil.

Sebab semua cerita nabi Isa di Al Qur’an, menggambarkan bukan sifat ke ILLAHIAN YESUS.

Maka dengan pasti tidak ada satu ayat pun di dalam Al Qur-an yang mengatakan sosok Isa akan datang membangkitkan orang mati dihari kiamat, jadi tidak mungkin melanggar statement Injil.

Sebab hanya sosok
 NAMA Yesus Kristus saja yang berhak akan datang dihari kiamat (Injil Yahya 6:39).

Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.

Disinilah harus kita sadari, bahwa Firman Allah disemua Kitab Suci tidak mungkin ada kesalahan, karena Allah Maha Tahu, sehingga penjelasan NAMA siapa yang berhak atau bukan, tidak akan keliru.

Tetapi sifat manusia yang terkadang terlampau tahu, apa lagi tanpa didukung ilmu pengetahuan. 

Kenyataan sekarang bahwa pembaca Al Qur’an berpendapat keliru tanpa disadari yaitu : ALLAH tidak dapat dipersekutukan dengan apapun!

Peringatan kalimat itu memanglah benar ; Karena 
YESUS KRISTUS , hanya “Dia” lah sekutu ALLAH yang sudah dikenal 500 tahun sebelum Al Qur’an ada, yang pernah hadir di bumi membawa misi ALLAH dan kembali keasalNya Surga.
Dia” sekarang berada disisi Allah (Q.31:34),

Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

 sehingga “Dia” mengetahui Hari Kiamat (Q.43:61)

Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.

Karena sebelum Al Qur-an diturunkan, Yesus sudah berkata di Injil Yahya 6:38 

Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.

yaitu : Aku turun dari surga………,

 dan di Injil Yahya 8:58

Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada."

 yaitu : ……….. , sebelum Ibrahim ada, Aku ini sudah ada”.

“Tidak Layak ALLAH mempunyai Anak” ; Peringatan kalimat tersebut benarlah adanya, karena ALLAH itu ROH adanya dan tidaklah mungkin ALLAH YANG MAHA SUCI mengambil anak manusia dari hasil benih yang ada di planet bumi ini, karena semuanya berdosa.

Jadi dari dua kesimpulan itu jika sudah dapat dipahami dengan benar tanpa ada kekeliruan, maka sangatlah jelas, sekali lagi ditegaskan bahwa :ISLAM agama YANG MENEGAKKAN KEBENARAN, yang sebelumnya sudah benar adanya.

Disinilah harus kita sadari, yaitu suatu permasalahan sederhana dimana Al Qur-an sering kali terlalu kita puja, tetapi isinya tak benar-benar dipahami.

Sehingga pada umumnya pembaca Al Qur’an hanya tahu dari mendengar “kata orang saja”, bahwa Islam agama yang disempurnakan dan Al Qur’an kitab yang mengandung Ghaib.

Hal tersebut perlu kita akui, bahwa hampir semua orang Mu,min dapat dipastikan tidak mengetahui makna sebenarnya, sehingga pendapat itu hanya perkataan saja tanpa bisa membuktikannya.

Keyakinan setiap orang tentang Allah tidak dapat dibuktikan dengan Logika Manusia.

Dan sebenarnya “Bisa Dibuktikan”!!!

Oleh karena kita tahu bahwa Tuhan adalah Roh Suci / ghaib adanya. (bukan dunia kasat mata)

Maka segala ilmu pengetahuan dunia (alam zhahir) tidak akan sanggup membuktikan kehadiranNya !

Pembuktian hal tersebut sangat bisa dilakukan.

Dimana setiap pembaca sesungguhnya harus / dapat mengalami proses Ghaib, untuk membuktikan secara pribadi ( Q.72:26 dan 27 )

(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.

 dengan tujuan mengenal ALLAH sebenar benarnya (Q.22:74 ),

Mereka tidak mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.

yaitu menemui Tuhan yang memang Ghaib adanya.

Hal ini bukan sekedar omong kosong, dimana Misteri ghaib ini bisa dialami ( aneh tapi nyata ).

Syarat utamanya harus beriman kepada semua ayat termasuk nara sumbernya (Injil).

Setelah membaca Injil, jika masih ada keraguan tentang pemahaman “Dia” adalah Tuhan, yang telah dikenal di Injil dengan “Tuhan YESUS”, maka jangan bertanya kepada manusia !

Saat keraguan inilah yang merasa Mu’min dapat menemui Tuhan dalam Shalat Tahajud .

Seperti petunjuk di 
Q.2:45 s/d 47:

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. Hai Bani Israil, ingatlah akan ni'mat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas segala umat.

Karena tingkatan manusia hanya meminta, maka mintalah kepada Allah untuk dibuktikan.

Yaitu lakukan Tahajud dengan didasari Hati yang Tulus, dalam Tahajud

Bertujuan : Hanya Bertanya Saja Kepada ALLAH !
Dengan berkata : “YA ALLAH, Kalau benar Tuhan YESUS ada, tolong buktikan kepada saya”.

Disaat awal pelaksanaannya pasti diganggu dengan nyata oleh ghaib yang jahat. ( harus dilawan ).

Itulah bukti roh jahat tidak menyukai niat kita, sehingga ada rasa takut yang menghalangi nya.Q.72:2

(yang) memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan Tuhan kami,

Akan tetapi apabila Allah berkenan atas ketulusan hati kita,
maka saat kehadiran Roh ALLAH bukan untuk men-takut-takuti manusia, melainkan suasana ghaib yang Indah Menakjubkan.

Shalat Tahajud tersebut pasti tidak pernah dilakukan semua umat,
karena 
tidak mau  atau tidak tahu atau sudah  berpendapat apa gunanya ???,

“Yesus itu bukan Tuhan saya”!!! 

“Janganlah Ragu, Cobalah”

Shalat Tahajud tersebut bukan anjuran yang sesat karena bukan bertanya dengan syaitan !

Melainkan kita bertanya kepada ALLAH yang kita yakini selama ini.

Karena sudah tersirat 
di Qs.3:7,

Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mu- tasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.

bahwa hanya Allah saja yang mengetahui Ta’wilnya.

Supaya tidak sesat , maka bertanyalah dengan benar kepada ALLAH yang mengetahui Ta’wilnya, dalam Tahajud.

Shalat Tahajud ini, merupakan jalan terakhir yang paling baik, untuk kita semua tanpa terkecuali.

Hal ini langkah yang bersifat paling pribadi, sebab manusia cenderung berkeras hati dikarenakan mengandalkan pikiran sendiri.

Oleh karena itu perlu kita ingat, hanya dalam keyakinan kita saja ada Tahajud, akan tetapi manusia pada umumnya melakukan Tahajud untuk urusan keduniaan saja, lupa akan urusan bathin yang kekal kelak.

Dimana keyakinan tentang Allah TIDAK DAPAT DIUKUR dengan LOGIKA manusia !
JANGANLAH BERTANYA KEPADA MANUSIA !!!, apapun Agamanya.
Karena manusia mempunyai sifat

“Akulah yang paling benar ”!!!

Jika Anda melakukan Tahajud tersebut, akan membuktikan kebenaran Ayat di Q. 72 : 26 – 27,

(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.

bahwa ghaib itu nyata adanya.

Karena Anda mengalaminya sendiri bukan mendengar kata orang saja!
Sehingga Anda akan tahu bahwa Q.2:45-46 & 47

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. Hai Bani Israil, ingatlah akan ni'mat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas segala umat.

 merupakan petunjuk penglihatan Ghaib, untuk mendapatkan jawaban atas permintaan tertulis setiap kita awal mengkaji, yaitu di Q.1: 6 & 7.

Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni'mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Dimana 
Ayat 6 tergambar pada Ayat 7, dan dipertegas oleh Ayat di Q.5 : 110, 

(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai 'Isa putra Maryam, ingatlah ni'mat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata".

penjabaran dari Q.2:47.

Hai Bani Israil, ingatlah akan ni'mat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas segala umat.

Ayat-ayat tersebut merupakan petunjuk / saran, agar manusia jangan bertanya kepada manusia juga.

Karena Allah Roh Suci adanya, yang sampai saat ini tidak pernah tampak oleh kasat mata manusia.

Perlu diketahui, apabila seseorang hanya membaca Injil saja dan sekilas membaca ayat Al Qur-an Q.2:45-47, maka menilai ayat 45 dan46 tidak ada hubungan maknanya dengan ayat 47.

Tetapi apabila pembaca Al Qur-an kemudian membaca Injil dengan teliti dan hati yang tulus, maka akan memahami bahwa ayat 47merupakan jawaban setelah pelaksanaan perintah di ayat 45 dan 46 !

Kenapa kita takut menemui “Tuhan..nya..?...dan jangan menjadikan kita berteman dengan syaitan dan Da’jal, yang pasti tidak suka kalau kita menemui Tuhan dengan menjalankan petunjuk yang ALLAH berikan di Al Qur’an.

Jadi harus dilawan dengam keImanan yang ada dalam diri kita’,
jangan karena syaitan dan Da’jal sehingga kita jauh dari 
Tuhan”….yang dikenal dengan “Dia Tuhan yang sebenar benarnya, kalau kita dekat dan mau mengenal Nya’.

jadi Tahajudlah dengan benar dan bertanya juga dengan benar’, pasti kita akan menemui Nya”, jangan kita hanya berserah diri saja tanpa usaha…!!!
Kita harus ingat bahwa ALLAH mempunyai tujuan, mengapa Al Qur’an diturunkan harus dikaji ?

Karena itu kita jangan terbelenggu dengan kekuatan yang tidak kelihatan (syaitan dan Da’jal), karena syaitan mengingini kita menemaninya di Neraka.

Yaitu dengan cara mempengaruhi kita supaya tidak mau mencari / menerima yang HAK untuk kita, yang sudah disediakan ALLAH yaitu : JURU SELAMAT MANUSIA DARI DOSA.

Maka dengan tipu dayanya syaitan, tanpa disadari kita meng- “Amienkan Siksa Kubur”.

Mau Jalan keluarnya…? , Cobalah “SHALAT TAHAJUD.
Sesungguhnya Allah tidak menghendaki manusia nanti berada ditempat terkutuk yaitu “siksa kubur” !

Hal itu tanpa disadari bahwa Allah sudah berpesan untuk kita, dengan tegas dalam FirmanNYA, di Qur-an surat 23. AL MU MINUUN ayat 29 : 

Dan berdo'alah: Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baik Yang memberi tempat."

Dan berdo’a lah : Ya Tuhanku, tempat-kanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baik Yang memberi tempat.”

Jika dikaji dengan seksama ayat di 
Q.23:29 menegaskan bahwa Allah melalui FirmanNya menyarankan kita semua, dalam do’a untuk meminta kepada Tuhan ( Tuhanku ) tempat yang di berkati.

Jadi jelas ayat tersebut, supaya kita yang mengkaji berpikir, Tuhan siapa yang di Firmankan Allah ?

Sedangkan Tuhan Yesus berkata di Injil Yahya 14 : 3,

Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.

 dengan makna : bahwa Dia ( Yesus ) menyediakan tempat bagi ( roh jiwa ) semua orang yang percaya kepadaNya.

Jadi selama kita tidak membaca Injil sebagai nara sumber, maka kita tidak akan tahu bahwa hanya Yesus yang berhak memberikantempat yang di berkati, bukan di kutuki (siksa kubur), seperti yang telah dinyatakan Allah pada FirmanNYA di Al Qur-an, tersirat di surat 23:29

Dan berdo'alah: Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baik Yang memberi tempat."

 yaitu : Tuhanku.

Jadi jelas siapa saja yang menolak Tuhan Yesus, maka di Alam Baka Jiwanya tidak ada keselamatan.

Oleh sebab itu Al Qur-an di 19:71 

Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.

dengan nada ancaman memperingati semua manusia di Dunia.
Dimana Q.19:71 adalah gambaran sabda Yesus ( Injil Markus 16:16 ),

Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.

 yaitu suatu pemberitahuan ulangan untuk semua manusia dengan bermakna ancaman yang sudah ditetapkan bagi yang melalaikan pemberitahuan tersebut, yang terlebih dahulu telah ada sebelum Al Qur-an diturunkan.

Sehingga ada Firman Allah yang tersamar dengan gambaran (Isa) di 
Q.3 : 55,

(Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang- orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya".

yaitu : ………. . . . menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu diatas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat….. . .

Jika dipikir dengan teliti mengapa dijelaskan hanya pengikut “Dia” saja yang ditinggikan ?

Apa bedanya dengan pengikut Nabi-nabi terdahulu yang sama-sama sudah ribuan tahun lalu?

Dalam ayat tersebut, tidak dijelaskan pengikut dulu atau sekarang ?
Yang jelas sampai saat ini hari kiamat belum tiba !

Ingat saja sekarang Kiamat kecil yaitu kematian, yang pasti kita akan alami harinya tanpa terduga !

Dan kita pernah mendengar bahwa : tanda-tanda akhir Zaman mangkin banyaknya orang Nasrani.

Hal itu tidak usah diherankan, karena 500 tahun sebelum Al Qur-an diturunkan, bahwa Yesus telah bersabda : Injil Kerajaan ini diberitakan keseluruh bangsa barulah tiba kesudahan itu.(Matius.24:14)

 Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya."

Tanda-tanda akhir zaman tersebut, sudah dijelaskan oleh Rasul di Hadits HR Bayhaqy.

Karena dari waktu ke-waktu dalam hidup ini, bertambahnya orang mendengar berita keselamatan, maka bertambah lah orang yang percaya akan “Dia Yesus Kristus Sang juru selamat manusia.
Yang mana “
Dia” tetap hidup karena berada disisi Allah yang kekal, tersamar di Q.31:34

Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

 >> Q.43:61

Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.

Perlu di ingat, bahwa Allah menyelamatkan kita karena Iman dan bukan karena pengertian kita.

Dimana manusia diberi kebebasan untuk memilih jalan keselamatannya, selagi masih hidup di Dunia.

Oleh karena itu tertulis di AlQur-an , Q3:55 

(Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang- orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya".

bahwa orang-orang yang percayaNya disebut pengikut Dia,
( Yesus Kristus >> Kristen…....................…. )

Perlu di pahammi disini, bahwa yang disebut pengikut berarti yang di ikuti itu tidak mati.

Karena itu FirmanNYA di Q.3:55, ditegaskan dengan sebutan ….yang mengikuti kamu…..

(Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang- orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya".

Sehingga ada sabda Nabi dalam 
Hadits Shahih Bukhari 1501 , Beliau bersabda :Saya yang lebih dekat dengan Isa Putra Maryam, di Dunia dan Akhirat…………… .
Mengapa bunyi dari sabda Rasul Muhammad saw seperti itu ?
Dimana Beliau adalah panutan kita !

Sedangkan keberadaan Isa (gambaran Yesus) saat itu, waktu Beliau ber-sabda, tidak ada lagi di Alam Zhahir, ( karena sudah 500 tahun yang lalu Yesus disalibkan, mati, dikuburkan dan bangkit kembali).

Dan yang menjadi suatu renungan untuk kita, mengapa Beliau mengatakan paling dekat di Akhirat ? Sedangkan kita semua tahu, bahwa Beliau belum wafat saat bersabda ( masih dialam Zhahir ).

Isi Sabda tersebut disebabkan Beliau tahu pasti tentang Yesus Kristus  yang sebenarnya, di dalam Injil ( Matius 28 : 18 ) 

Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.

bersabda : ,,Bahwa segala kuasa dikaruniakan Kepadaku, baik di surga baik diatas bumi ini.

Terdapat juga di Wahyu 1:17&18,

Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.

dan tergambar di Q.3 : 45,

(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih 'Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),

 yaitu : ……………………. …..….namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorangterkemuka di dunia dan di akhirat……….

Oleh karena itu Beliau diwaktu hidupnya memperingati Umatnya seperti sabdanya di Hadits 1503 : Janganlah memuji (memulyakan) saya berlebihan, sebagai orang Nasrani memuji (memulyakan) IsaPutra Maryam.

Jadi kesimpulan utama dari sabdanya tercermin Beliau sangat rendah hati.

Dimana waktu Beliau masih hidup, seakan sudah meramalkan keadaan Umatnya dikemudian hari.

Bahwa kalau Umatnya melanggar larangan memuji dirinya, maka Yesus Kristus ( tergambar Isa ) seorang terkemuka di Dunia dan Akhirat akan kehilangan pamor bahkan terlupakan oleh Umatnya.

Kenyataan itu sekarang ini bisa dilihat dan memang benar adanya, bahkan tidak sedikit orang yang membenci NAMA Yesus Kristus tanpa ada sebabnya. Jadi benarlah Rasul-rasul(Nya).

Disinilah kita perlu ketahui, bahwa Hadits merupakan perincian dan / atau tafsiran dari Al Qur-an. Hadits berlandaskan Al Qur-an.

Karena Hadits disusun setelah Nabi wafat, maka dalam  menilai  kebenaran pemberitaan Hadits, Al Qur-an dipakai sebagai batu ujian.

Oleh karena itu kisah tentang kedatangan Isa dihari kiamat 
hanya ada di Hadits saja, sedangkan sosok yang mempunyai wewenang pada hari kiamat di dalam Al Qur-an disebut Tuhan kita. Q.34:26 

Katakanlah: "Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan Dia-lah Maha Pemberi keputusan lagi Maha Mengetahui".

Jadi apabila masih ada sekelompok orang meyakini / berpendapat akan adanya nabi diakhir zaman dan akan turun ke dunia yaitu nabi Isa, serta keyakinan itu dibantah oleh kelompok lainnya.

Hal tersebut dikarenakan mereka yang meyakini dan membantah belum memahami tentang siapa yang berhak datang di akhir zaman, sebab mereka belum membaca nara sumbernya yaitu Injil Kristus !

“IMAN MU MENYELAMATKAN MU”.

Begitu pula nanti yang akan terjadi saat ajal menjemput, kalau kita meng Amien kan “Siksa Kubur”.

Karena kita sudah termasuk orang yang MENG-INGKARI RAHMATNYA tertulis di Q.43:15,

Dan mereka menjadikan sebahagian dari hamba-hamba-Nya sebagai bahagian daripada-Nya. Sesungguhnya manusia itu benar-benar pengingkar yang nyata (terhadap rahmat Allah).

 yaitu menolak ANUGRAH, YANG MERUPAKAN RAHMAT ALLAH, yang diberikan Cuma-Cuma dengan kehadiran YESUS KRISTUS, yang sudah Allah rencanakan. ( tergambar di Q.19:21 ).

Jibril berkata: "Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan".

Itulah HAK untuk manusia dari Allah, bagi siapa saja yang mau mempercayai
Nya.
Karena hanya “Dia” lah manusia yang pernah ada dibumi ini tidak berdosa, Manusia Yang Suci.

Karena itu ALLAH memberikan gambaran tertulis di dalam Al Qur-an :
Q.17:15
Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan meng'azab sebelum Kami mengutus seorang rasul.

 dan Q.53:38,

(yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain,

supaya kita berpikir dengan akal, di mana Islam adalah agama berakal, bahwa semua manusia berdosa tidak akan dapat memikul dosa manusia lain..!!!.

Oleh karena adanya masalah terhadap dosa kita / semua manusia (Q.17:15

Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan meng'azab sebelum Kami mengutus seorang rasul.

 >> Q.24:20-21),

Dan sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu semua, dan Allah Maha Penyantun dan Maha Penyayang, (niscaya kamu akan ditimpa azab yang besar). Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah- langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

 sehingga kehadiran Isa (gambaran Yesus Kristus) ke dunia merupakan Rahmat dari Allah untuk kita semua, hal itu merupakan wujud dari Kasih Allah kepada manusia, suatu perkara yang harus diputuskan (Q.19:21).

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah- langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Dimana bagi Allah penciptaan Isa itu soal biasa seperti saat menciptakan manusia pertama / Adam .

Disinilah harus kita pahami: penciptaan nabi Adam untuk beranak cucu di muka bumi. Akan tetapi penciptaan nabi Isa (gambaran Yesus) bukan untuk beranak cucu, oleh sebab itu ditegaskan bahwa "Dia" tidak beranak dan tidak diperanakkan !

Jadi tujuan dari maksud Allah atas kehadiran Isa (gambaran Yesus) di muka bumi sangat penting.

Maka jangan’lah kita hanya terpaku pada kisah soal penciptaan Isa saja !
Sehingga lupa akan tujuan yang utama dari penciptaan Isa (gambaran Yesus Kristus), yaitu membuat sosok manusia Suci / tanpa dosa sebesar zahrapun (Q.19:19),

Ia (jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci".

 agar dosa setiap manusia dapat dipikul olehNya.

Hal itu hanya bagi manusia yang mau percaya dengan akalnya .

Jadi kalau kita berpikir ; “YESUS KRISTUS” itu, oleh karena Dia Manusia Suci, berarti “Dia” bisa / dapat menanggung dosa manusia ( Injil Matius 9 : 6 )

Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" --lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu--:"Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"

 yang percaya kepada Nya, tanpa paksaan, artinya :“Dia” tidak dibutuhkan kalau kita merasa tidak pernah berdosa terhadap ALLAH..! (Q.42:25>

Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan,

Q.76:3>

Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir.

43:61)

Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.

Hal tersebut sudah disabdakan 
Yesus di Injil Matius 9:13

Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."

yaitu ; ………, karena bukannya, Aku datang memanggil orang yang benar, hanyalah orang yang berdosa ( text Injil cetakan 1971)
Oleh karena tugas “Dia” membawa manusia kepada ALLAH YANG MAHA SUCI, maka dengan demikian NAMA YESUS dibenci Da’jal hingga saat ini.

Perlu diketahui pada saat Yesus Kristus hadir dibumi, bahwa Dia bukannya untuk orang orang yang hidup pada zaman itu saja, atau sampai sekarang ini, yang percaya “Dia” diselamatkan. Tetapi orang orang berdosa yang hidup di Zaman dulupun sebelum kedatangan Nya, yaitu waktu zaman Nabi Nuh, telah Dia selamatkan juga!

Hal tersebut dikisahkan di Injil 1 Petrus 3:18 s/d 21,

Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh, dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara, yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,

di mana di kisahkan saat “Dia” yang dibunuh dalam keadaanNya sebagai manusia, dan Hidup di dalam Roh turun ke Neraka memberitakan Injil.

Di ayat tersebut mengisahkan bahwa 
Yesus hanya memberitakan  Injil saja di Alam Maut / Neraka.

Tetapi dalam ayat tersebut tidak disebutkan keadaan manusia saat itu di Neraka, setelah mendengar pemberitaan InjilNya, apakah Jiwa manusia masih tertahan di Neraka atau sudah terbebas ?

Keterangan yang tidak lengkap tanpa bukti tertulis itulah yang menimbulkan keraguan, bagi sebagian orang yang membacanya, mungkin dari dulu ( sebelum Al Qur-an ada ) atau sampai saat ini.

Disinilah setiap orang bisa berfikir, kalau dirinya di dalam suatu tempat mengalami penyiksaan tanpa batas waktu, orang itu pasti akan berpendapat : Tidak ada satu orang pun yang mau tersiksa !

Berarti kisah yang ada dalam Injil pada ayat tersebut, kita bisa memastikan bahwa waktu itu tidak ada satu orangpun yang mau tertinggal di Neraka, pada saat SANG JURU SELAMAT datang !

Berarti bisa dipastikan bahwa Neraka kosong dari orang-orang dulu yang pernah hidup di Dunia ini.

Karena orang masih banyak yang ragu tentang kisah penyelamatan tersebut yang terdapat di Injil, maka Allah menurunkan Al Qur-an untuk menegaskan dan menegak kan kebenaran tentang kisah itu.

Hal itu tanpa kita sadari, di mana ayat yang singkat, tegas dan lugas di dalam Al Qur-an, membuktikan bahwa Yesus Kristus telah melakukan TugasNya menyelamatkan orang-orang yang percaya “Dia”, yang pernah hidup diwaktu zaman Nuh. 

Yaitu dengan bukti dari perkataan para pendatang baru nanti ( orang Durhaka ) di neraka, hal tersebut tertulis di salah satu suratAl Qur-an,
yaitu; di 
Q.38:62 :

Dan (orang-orang durhaka) berkata: "Mengapa kami tidak melihat orang-orang yang dahulu (di dunia) kami anggap sebagai orang-orang yang jahat (hina).

Itulah bukti bahwa Allah Maha Adil kepada seluruh UmatNYA yang pernah hidup dalam dunia ini, yaitu manusia tanpa terkecuali untuk diselamatkan. Bagi yang mau !

Itulah salah satu dari ayat di Al Qur-an yang membuktikan; bahwa Al Qur-an menegakkan kebenaran yang terlebih dahulu ada di Injil, bagi semua orang yang masih ragu-ragu dan berbantah-bantah.

Oleh sebab itu begitu pentingnya Al Qur-an diturunkan dizaman dulu setelah 500 tahun Injil tersebar di jazirah Arab, jadi pertama sejak saat itu dengan tegas dan jelas ditujukan untuk“MEREKA” orang Yahudi dan semua orang yang tetap Kafir terhadap Yesus Kristus walaupun sudah membaca Injil.

Sehingga 
Al Qur-an merupakan pelajaran dan penerangan yang harus dikaji, bagi pembaca (Q.36:69)

Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya. Al Quraan itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan.

Dilihat sejarah awalnya, Rasulpun dengan tegas memberi peringatan kepada “MEREKA” (Q.38:70)

Tidak diwahyukan kepadaku, melainkan bahwa sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang nyata".

Mengapa kita sekarang terbawa seperti “MEREKA”setelah membaca AL Qur-an, menyangkal Yesus Kristus.

Hal itu karena kita tidak patuh dan teliti terhadap ayat yang ada dalam Al Qur-an seperti ayat Q.5:68,

Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.

sehingga kitapun menolak Q.43:61

Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.

 yang merupakan ulangan dari gambaran sabdaYesus di Injil Yahya 14:6

Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Karena itu perlu diingatkan kembali :

Jika membaca Injil sudah paham, kemudian membaca Al Qur-an, maka akan tahu makna dari Al Qur-an .

Jika membaca Al Qur-an tanpa membaca Injil, maka kita selama hidup menjadi orang yang ragu-ragu.

Jadi perlu kita sadari bahwa keragu-raguan saat membaca ayat-ayat kisah tentang Ke Illahian, disebabkan karena sampai saat ini, roh Da’jal berusaha hanya mempengaruhi manusia agar menolak tawaran Cuma-Cuma yang Allah berikan, yaitu Sang Juru Selamat manusia dari dosa.

Pembuktian pengaruh roh Da’jal mudah sekali sangat sederhana.

Coba kita lihat dalam kehidupan kita sehari-hari.

Apabila beberapa orang terlibat dalam suatu pembicaraan dalam hal membahas nama Nabi apapun yang kita tahu, bahkan nama tokoh dan dewa-dewa pun, suasana hati orang tetap tenang adanya.

Tetapi apabila menyangkut nama Yesus, pada umumnya suasana hati dan pembicaraan akan berubah agak memanas, hal ini dikarenakan hati kita ada rasa antipati bahkan akan timbul amarah luar biasa tanpa ada sebabnya, sedangkan kita tidak mengenal “Dia”. Atau baca Injil pun tidak pernah.

Coba renungkan ada masalah apa dengan nama itu ???

Hal itulah yang membuktikan, bahwa Kharisma nama Isa dalam Al Qur-an berbeda dengan nama Yesus yang terdapat didalam Injil !, terhadap kehidupan manusia.

Yang pasti Amarah timbul karena ada unsur ketidak suka-an atau penolakan.

Bahkan oleh karena nama Yesus, seseorang bisa dibenci oleh orang lain walaupun tanpa ada sebabnya.

Hal itu tidak perlu diherankan, karena Yesus sudah mengatakan tentang hal itu (Injil Matius 10:22)

Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.

sebelum Al Qur-an diturunkan.

Kenyataan tersebut sangat dipahami oleh orang-orang Nasrani hingga saat ini.

“MAHA BIJAK ALLAH DAN MAHA TAHU” ;
 Mengapa kalau ALLAH yang Maha Tahu, masih harus mengandalkan Isa sebagai saksi dihari Kiamat…? ? ? di Q.4:159.

Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya ('Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti 'Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.

Sebab Ayat di atas adalah penjabaran yang dipertegas dari sabda YESUS waktu hidup (ada di alam Zhahir), berkata : Barang siapa yang menyangkal Aku dihadapan manusia, maka Akuakan menyangkal dia (manusia) dihadapan ALLAH YANG BERADA DISURGA.  (Matius.10:33).

Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga."

Oleh karena itu janganlah kita beranggapan kalau sudah membaca Al Qur’an, kita tidak perlu lagi membaca Taurat dan Injil. 

Kenapa kita harus takut membaca Injil ?, dimana Injil hanya kisah dan kumpulan sabda manusia Illahi yang dikenal dengan nama Yesus Kristus, serta isinya tidak ada yang menyeramkan ! Apalagi kita sudah merasa bahwa Iman kita sudah kuat ! , jadi mengapa takut membacanya?


Ada sebagian orang atau kita pun mungkin berpendapat bahwa Injil sudah ada dalam Al Qur-an .

Perlu kita sadari , bagaimana mungkin kita bisa mengatakan demikian ?
Sedangkan baca 
Injilpun tidak pernah, jadi bagaimana kita tahu hal tersebut, apa lagi untuk membuktikannya.

Disinilah kita perlu akui, bahwa pendapat tersebut hanya dari mendengar saja apa kata orang !

Ingat Firman ALLAH (Q.5:68),
Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.

bahwa kita harus mengimani Kitab-kitab sebelum Al Qur’an, termasuk mengimani Nabi nabi yang sebelumnya.

Perlu di Ingat, tidak ada satu Ayatpun dalam
 Al Qur-an yang melarang Umat Mu’min membaca Injil !

“Kalau ada yang melarang”, jadi siapa yang melarang ? ( Q.33:67 )

Dan mereka berkata;:"Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menta'ati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar).

Karena itu kita harus mengkaji dengan akal/pikiran serta dengan hati yang bersih, agar kekuatan yang jahat si Dajal tidak mampu mempengaruhi kita.
Hal ini karena ayat-ayat dalam Al Qur-an berisi dengan tegas dan lugas , yaitu suatu PETUNJUK yang harus dipelejari (Q.36 : 69).

Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya. Al Quraan itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan.

Janganlah kita meremehkan dalam hal pengkajiannya, sehingga kita menyesali Al Qur-an dikemudian hari, setelah ajal menjemput seperti tertulis di Q.69 : 50.

Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar menjadi penyesalan bagi orang-orang kafir (di akhirat).

Di mana kita tahu segala tulisan yang sudah tersusun menjadi suatu buku / kitab, termasuk bacaan yang merupakan ilmu pengetahuan, begitu pula kitab Taurat dan Injil, yang ada sebelum Al Qur-an.

Maka Allah pun memperingtkan kita di 
Q.22 AL HAJJ ayat 3 / 8 : 

Di antara manusia ada orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan dan mengikuti setiap syaitan yang jahat, ang telah ditetapkan terhadap syaitan itu, bahwa barangsiapa yang berkawan dengan dia, tentu dia akan menyesatkannya, dan membawanya ke azab neraka. Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang haq dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur. Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dan tanpa kitab (wahyu) yang bercahaya,

Bahwa manusia pasti akan membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan sehingga mengikuti bisikan syaitan yang jahat.

Kesimpulan surat 
22. AL HAJJ ayat 3 / 8, merupakan peringatan kepada kita semua pembaca supaya mengindahkan Q.5 : 68,

Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.

yaitu membaca Taurat dan Injil.

Sebab “apabila kita tidak mempunyai latar belakang pengetahuan yang lengkap, maka akan sangat sulit memahami Al Qur-an dan memecahkan misteri Allah yang ada di dalamnya”.

Jadi sangatlah jelas, benarlah Firman Allah di Al Qur-an yang diturunkan lebih dari ribuan tahun yang lalu, sudah menggambarkan keadaan masa yang akan datang.
Di mana salah satu SuratNYA, membuktikan situasi sekarang ini, seperti di Q.22 AL HAJJ ayat 3 / 8.

Di antara manusia ada orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan dan mengikuti setiap syaitan yang jahat, ang telah ditetapkan terhadap syaitan itu, bahwa barangsiapa yang berkawan dengan dia, tentu dia akan menyesatkannya, dan membawanya ke azab neraka. Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang haq dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur. Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dan tanpa kitab (wahyu) yang bercahaya,

Karena itu janganlah kita menjadi pelaku seperti di ayat tersebut, yaitu membantah tentang Allah tanpa Ilmu pengetahuan . ( Tanpa membaca Taurat dan Injil / Q.5:46 >>

Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan 'Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.

 Q.22:8 )

Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dan tanpa kitab (wahyu) yang bercahaya 

Oleh sebab itu di 
Q.5:68 

Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.

Allah sudah memberi tahu ( tentang keadaan nanti ) kepada Rasul supaya jangan bersedih hati, dengan apa yang diturunkan kepadanya.

Itulah kalimat terakhir pada Ayat tersebut, mengapa Rasul bersedih menerima Al Qur-an ?

Bukan karena 
Al Qur-an  Rasul bersedih,  tetapi karena  Umatnya  meremehkan  Al Qur-an (Q.25:30)

Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Qur'an itu sesuatu yang tidak diacuhkan".

Sehingga Beliau bersabda, terdapat di Hadits Shahih Bukhari 1577 pada kalimat terakhir yaitu : ……..Tiadalah tinggal dalam Neraka kecuali orang yang dipenjarakan Qur-an dan mesti kekal di dalamnya.

Makna dari sabda tersebut dengan tegas memberi gambaran dihari Kiamat keadaan akan Umatnya yang meremehkan Al Qur-an. 

Di sinilah harus kita ketahui bahwa diwaktu kita mengkaji, kajilah dengan niat hati yang tulus dan mintalah kepada Allah agar diberikan HikmatNYA.

Karena itu kita harus berpedoman dengan petunjuk dan berdasarkan pada FAKTA yang telah ada dari Ayat-ayatNYA yang tidak berubah dan masih ada hingga saat ini.
Janganlah kita terlalu terpengaruh dari : cerita / katanya / tentang sebab musababnya / kapan Ayat-ayat diturunkan, bisikan – bisikan itulah yang membuat kita bingung sendiri.

Hal itulah yang mempengaruhi kita, sehingga sulit bahkan takut untuk mengartikan secara harafiah.

Perlu di Ingat, Allah Maha Pengasih, tidak mungkin FirmanNYA sulit untuk dimengerti UmatNYA.

Karena itu tidak ada satu ayatpun dalam Al Qur-an, bermakna syarat yang mengharuskan pembaca terlebih dahulu menguasai ilmu-ilmu tertentu untuk memahami ayat Al Qur-an.

Sedangkan Firman Allah di Q.7:204 :

Dan apabila dibacakan Al Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.

Dan apabila dibacakan Al Qur-an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.

Kesimpulan ayat tersebut bahwa Allah 
memberikan kebebasan kepada kita semua untuk mendengarkan dan memahami FirmanNYA secara pribadi masing-masing tanpa ada persyaratan.

Tetapi kenyataannya masih kita dengar persyaratan ( ilmu tertentu ) untuk memahami FirmanNYA.

Jadi siapa yang membuat persyaratan tersebut ?, dan bagaimana nasib orang awam nanti yang tidak memahami persyaratan tersebut ?

Sedangkan Allah memberikan kebebasan kepada kita, seperti Q.7:204

Dan apabila dibacakan Al Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.

Hal ini Allah sudah memperingati di Q.4:171

Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, 'Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan : "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara.

 pada kalimat pertama ( jika diperhatikan dengan cermat dari bahasa aslinya ), untuk semua pembaca dan terutama para Pemimpin Umat yang menguasai dan ahli pada Kitabnya, dengan makna agar jangan melampaui batas dalam agamanya, dan supaya memberikan penjelasan / jawaban yang benar jangan menyimpang dari FAKTA yang ada. 

Oleh karena itu supaya kita terjaga diwaktu mengkajinya, maka Allah menegaskan pada FirmanNYA, yaitu di Q.33:67 : 

Dan mereka berkata;:"Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menta'ati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar).

Ayat ini menggambarkan bahwa orang-orang awam nanti saat hari pengadilan, akan mengeluh kepada Tuhan, mereka merasa disesatkan  oleh para pemimpin yang tidak memberikan jawaban yang benar.

Jadi 
siapa yang dimaksud para pemimpin tersebut ?, sedangkan ayat ini ada di Al Qur-an Kitab Suci kita.

Dalam ayat itu juga ditegaskan bahwa mereka mengeluh kepada Tuhan.
Jadi 
Tuhan siapa yang dimaksud Q.33:67, dimana Ayat tersebut merupakan Firman Allah ? 

Dengan demikian dari semua penjabaran yang kami tulis, dapat disimpulkan bahwa Al Qur-an ada sebenarnya untuk memancing kita agar berpikir kritis supaya kita tidak asal menerima mentah-mentah kata-kata yang ada di dalamnya.

“Ingat” tulisan ini bukan untuk menyamakan antar Kitab, tetapi realita !

Taurat dan Zabur ialah Kitab zaman Nabi-nabi terdahulu sebelum  zaman YESUS, yang ber isi tentang pesan atau janji ALLAH kepada manusia melalui Nabi - nabi NYA yang telah berlalu sangat lama sekali sehingga disebut“Perjanjian Lama” / (WASIAT YANG LAMA >> Injil cetakan 1963 )*

Injil ; Kitab ini ada beberapa ribu tahun setelah Kitab Taurat dan Zabur .
Dimana Kitab Injil yaitu kisah kelahiran YESUS KRISTUS sampai disalibkan,  mati sampai bangkit kembali, dan berisi tentang sabda  YESUS KRISTUS yang ditulis oleh saksi hidup yaitu para muridNya.
Kitab Injil dikenal dan disebut : “Perjanjian Baru”. (bukan turun dari langit!)

Kedua kitab itu ( Taurat, Zabur & 
Injil ) tersusun menjadi satu buku, yang disebut “Al Kitab”.

Perlu diingatkan !

Janganlah terpengaruh isyu bahwa Injil yang ada sekarang adalah  "Palsu", jadi kita urung untuk membacanya.

Isyu ini muncul karena salah paham yang terjadi dikarenakan keadaan Negara kita pada Tahun 1972 adanya penyempurnaan dari ejaan lama menjadi ejaan baru.

Hal inilah yang tanpa disadari oleh Lembaga Al Kitab Indonesia !

Dimana Al Kitab dicetak ulang dengan ejaan baru dan mengganti semua istilah lama (Arab> Ibrahim) dengan istilah baru ( Barat > menjadi Abraham ), dan berikut tata bahasa yang umum, hal perubahan inilah yang memicu isyu, bahwa Injil yang beredar sekerang tidak Asli alias Palsu.

( Ket : Injil versi lama masuk ke Indonesia oleh Belanda, dimana letak geografis Belanda dekat dengan Timur Tengah sehingga pengaruh istilah dalam "kata" )
Permasalahan inilah yang merebak dan membuat kita menjadi anti pati untuk membacanya.

Tetapi kalangan pemegang Injil pun mereka berpendapat bahwa Al Kitab  nya untuk kalangan sendiri.

Tanpa disadari oleh para penjabat di Lembaga Al Kitab Indonesia pada saat itu, seakan mereka lupa pada pesan YESUS kepada semua pembaca ; bahwa diutus untuk memberitakan tentang keselamatan.

Keadaan ini yang menjadi gangguan secara tidak terasa bagi orang awam para pembaca Al Kitab, hal inipun tidak bisa disalahkan kalau umat Muslim berkata:bahwa “Injil sudah tidak asli lagi”.

Dari komentar itu, tidak ada satupun pemegang Injil yang mau perduli memberikan penjelasan, mungkin karena ketidak tahuan mereka, jadi bersifat masa bodo.

Komentar itupun dapat dimaklumkan bagi kita yang bijak, karena Umat Muslim sangat memegang teguh, dengan prinsip bahwa kitab yang mengandung Firman ALLAH tidak dapat dirubah, walaupun hanya bunyi dari sebuah “kata” yang ada .

Sedangkan Lembaga Al Kitab pun melakukan perubahan Tata bahasa dengan tujuan supaya mudah dimengerti pembaca dengan bahasa sehari hari, dengan tanpa merubah maknanya.

Injil dengan eja,an yang sudah disempurnakan dengan Istilah baru tersebut, yang beredar dan digunakan oleh umat Kristen di Indonesia sampai sekarang ini.
Di mana isi dari seluruh ayat-ayatnya mempunyai arti dan makna yang sama dengan Injil yang beredar di seluruh Dunia saat ini, dengan berbagai macam bahasa sesuai dengan suku bangsa.

Dengan adanya perubahan tersebut tanpa disadari menimbulkan dampak berkurangnya hubungan harmonis antar agama hingga saat ini, dibandingkan dahulu kala sebelum tahun 1970.

Hal tersebut dikarenakan orang awam yang membuka Al Kitab cetakan sekarang dengan ejaan baru, pada saat awal membuka halaman pertama tidak lagi menemukan ; seperti keterangan judul :WASIAT YANG LAMA ,yaitu :

“Kitab Nabi Musa yang Pertama, >> sekarang “Perjanjian Lama”saja.

Saat membaca, dialur kisahnya tidak lagi ditemukan nama yang sudah familier bagi Umat Muslim, yaitu Nabi Ibrahim melainkan menjadi  Abraham. Istilah Arab pun seperti “ALLAH TA’ALA” tidak dijumpai lagi. ( Kejadian 14:18 / AlKitab cetakan 1971 )

Kitab “Zabur, yaitu segala Mazmur” dipersingkat menjadi “Mazmur”saja.
Judul Kitab “AL Chatib” sudah berubah menjadi bahasa Indonesia, yaitu menjadi “Penghotbah”.

Sedangkan Injil Yahya” sudah diganti dengan  “Yohanes”,  dan  “RUM”,  menjadi  “ROMA”.

Istilah di dalam Injilpun yang sudah dikenal Umat Muslim sudah mengalami perubahan, seperti Da’jal di rubah menjadi  “roh anti KRISTUS”. 

Begitu pula bunyi Istilah seperti sabda  Yesus  di  Wahyu  “Pahala”,  menjadi “Upah” ,
“Aku inilah Alif dan Ya”, menjadi “Aku adalah Alfa dan Omega.

Demikianlah kenyataan yang ada, bahwa Injil sekarang memang sudah berubah Istilahnya saja, tetapi tanpa merubah maknanya.

Hal inilah yang membuat orang awam salah arti, sehingga di isyukan : katanya Tidak Asli Lagi”.

Ada Isyu : Katanya” Injil yang Asli ada disimpan disuatu tempat di Dunia ini, kalau memang benar ada dan bisa dibuktikan: Berarti kita semua termasuk bodoh, dan yang menyimpannya adalah JAHAT!

Akidah dari masing-masing Agama merupakan ajaran turun temurun, sejak ribuan tahun yang silam.

Jadi apapun agama serta Akidahnya, tidak ada satu dalihpun yang dapat merubahnya, karena Allah pun tidak berubah sifatNYA, sama dengan bumi yang dulu dan sekarang tempat kita hidup.

Dimana manusia sejak zaman Adam sudah mengenal NAMA Sang Haliq yaitu ALLAH yang Esa.

Mulai dari zaman Adam, begitu dekatnya hubungan Allah terhadap ciptaanNYA (anak manusia), sehingga perintah dan hukumNYA, disampaikan langsung kepada Nabi-nabi terdahulu.

Karena dekatnya hubungan waktu zaman itu, sehingga  HadiratNYA  bagaikan seorang  BAPAK  kepada anaknya, dengan tegas dan   bijaksana. 
Roh Allah pun pernah menjelma dalam rupa ANAK manusia sempurna / tergambar di (Q.19:17).

Maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. Maksudnya: Jibril a.s.

Sampai sekarang pun Allah adalah Roh yang kita tahu yaitu ROH KUDUS, Roh yang Maha Suci.--------------------------------------------------------------------------------------------AMIEN.

Jadi jelas karena sampai saat ini ALLAH adalah Roh, sehingga dengan pasti tidak dapat dipisahkan(seperti memisahkan orang) / tersamar dalam Q.5:73,

Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.

yang sudah dikenal Hadirat NYA tergambar dalam tiga zaman yang dipandang dari sudut rohani. 

Itulah gambaran dari pengertian tentang pemahamanTri tunggal yang selama ini menjadi gambaran yang membingungkan bagi orang awam, bahkan sulit diterima akal kita.

Jadi jelaslah bahwa Tuhan itu bukannya ada tiga !

Perlu kami ingatkan, bahwa Allah adalah Roh yang Maha hadir, kekal dan tidak berubah sejak zaman Adam hingga sampai saat ini, maka saat ini manusia mengenal Allah yang kekal yaitu dari tiga zaman gambaran HadiratNYA, dengan bukti tertulis dalam Kitab-kitab terdahulu sampai yang terakhir.

Oleh karena itu, mengapa kita diajarkan harus meng-Imani semua Kitab?

Hal itu supaya kita memahami Hadirat Allah seperti kesimpulan diatas, dengan cara membacanya.

Hanya sebatas itulah manusia mengenal Allah, dengan berdasarkan Kitab-kitab (Ilmu Pengetahuan).

Karena hingga sampai saat ini Allah Sang Haliq, belum pernah terlihat ( zhahir ) oleh manusia.

Jadi begitu pentingnya Ilmu Pengetahuan (membaca Kitab-kitab), dimana kita manusia mempunyai batas umur, dan yang perlu kita sadari bahwa kita tidak akan pernah, hidup di zaman Itu.

Karena itu bacalah semua Kitab sambil dihayati, niscaya dengan hati yang bersih dan bertujuan bukan mencari kekurangan, atau kesalahan suatu pandangan.
Maka semua akan terungkap KEBENARAN YANG MENDUKUNG terhadap kitab-kitab sebelumnya, yang telah benar adanya.

Dalam hidup ini kita harus tahu, bahwa manusia hidup mempunyai perasaan dan pikiran, keduanya itu diselubungi oleh roh yang ada dalam diri manusia, itulah yang disebut Jiwa manusia.

Dimana Allah Roh Suci adanya dan Maha hadir, maka roh yang ada dalam diri setiap manusia berfungsi untuk mengadakan kontak dengan Roh Allah yang Maha Suci.
Tetapi bukan Roh Allah saja yang ada dalam alam semesta ini, melainkan ada roh-roh jahat berbagai tingkatan seperti Syaitan, Dadjal dan lainnya, yang selalu mempengaruhi manusia supaya melakukan kesalahan terhadap Allah tanpa disadarinya, dalam pikiran dan perbuatan.

Hal ini haruslah kita hati-hati dan waspada,karena roh jahat lebih gencar mendekati manusia untuk menyesatkan walaupun tidak dipanggil.

Roh-roh jahat ini lah yang mudah masuk dan bersatu dengan roh manusia yang mempunyai hati kotor.

Kehidupan dunia roh itu disebut alam ghaib, yang dikenal dalam hidup manusia dari sisi Bathin.

Setiap jiwa manusia akan masuk ke alam itu apabila mengalami kematian raga / di jemput ajal.

Dimana setiap manusia bisa berhubungan dengan alam ghaib dengan berbagai cara, contohnya berhubungan dengan roh orang mati ( perbuatan yang salah ) dan Shalat dan Do’a ( perbuatan baik ).

Sejak zaman Nabi-nabi terdahulu, manusia sudah melakukan yang salah hingga sampai saat ini.

Sehingga Allah melarang manusia bertanya kepada roh orang mati ( Kitab Taurat / Ulangan 18 :11 )

seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati.

Diwaktu manusia bertanya kepada roh orang mati, saat itulah roh syaitan yang hadir dengan menyerupai orang yang sudah mati tersebut, sehingga tanpa sadar manusia tertipu Syaitan.

Perlu diketahui disini, pada saat manusia bertanya pada roh orang mati berarti memanggil roh dengan nama orang mati yang bersangkutan.
Oleh karena manusia selalu melakukan perbuatan yang keliru itu, dan karena Allah Maha Tahu, sehingga Allah Sang Haliq yang Maha Adil dan menyayangi UmatNYA, memutuskan suatu perkara bahwa RohNYA akan menjelma menjadi Manusia Sempurna ( tergambar nabi Isa di Q. 19 : 17~ 19 ).

Maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. Maksudnya: Jibril a.s. Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa". Ia (jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci".

Keputusan Allah tersebut merupakan NubuatNYA, yang tertulis di Kitab Taurat ( Ulangan 18 : 18 ).

seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.

Sehingga ribuan tahun kemudian hadirlah manusia Suci Yesus Kristus ( tergambar Isa ) di Dunia.

Jadi kehadiran Yesus Kristus merupakan suatu perkara yang sudah diputuskan dan merupakan Rahmat Allah untuk semua manusia, hal ini tersamar dalam Al Qur-an di Q.19 : 21.

Jibril berkata: "Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan".

Setelah Yesus Kristus hadir dibumi (kisah di Injil) selama hidupNya, dimana Roh Allah diam di dalam diriNya, sehingga Dia disebut Kalam Hidup sebab Diaadalah Manusia Illahi.

Dimana Yesus hadir di dunia merupakan utusan Allah, untuk memberitakan Firman Allah.

Setelah melaksanakan pemberitaan Firman Allah, Yesus Kristus di akhir hidupnya wafat di kayu salib.

Hal itu memang suatu perkara yang sudah diputuskan, sehingga terkandung maksud Allah.

Oleh karena itu kehadiran Yesus Kristus merupakan Rahmat Allah, tergambar di Q.19:21

Jibril berkata: "Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan".

Jika diperhatikan dalam kisah penyaliban (dalam Injil) saat menjelang kematiaanNya di kayu salib, ada satu "Isarat" yang Dia ucapkan, agar semua manusia sebagai saksi hidup waktu itu mendengarkan ucapanNya.

Dia ber seru : “Allahku mengapa Engkau meninggalkan daku”.

Sampai saat ini banyak manusia tidak memahami arti dari ucapanNya, bahkan sampai saat ini masih ada sebagian orang yang melecehkan ucapan tersebut (di ejek dengan “cengeng”), karena tidak mengerti.

Seruan itulah yang mengandung sebuah Isarat, bahwa Dia Manusia Illahi saat napak di bumi.

Setelah beberapa jam kemudian Dia wafat sebagai anak manusia.

Dengan demikian kematian Yesus di kayu salib mempunyai satu kesimpulan penting untuk meng-Ingatkan manusia pada pesan Allah yang tertulis di Kitab terdahulu Taurat (Ulangan 18 : 11). 

seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati.

Yaitu manusia dilarang bertanya kepada roh orang mati, oleh karena manusia banyak yang melanggar hal itu, sehingga banyak manusia yang dengan mudahnya tertipu akan kehadiran roh syaitan.

Oleh karena itu Allah Yang Maha Tahu, memutuskan suatu perkara: yaitu sekarang Yesus wafat di kayu Salib sebagai manusia, maka panggillah NAMA YESUS, orang yang telah mati di kayu salib itu, pasti yang hadir Roh Allah, karena Dia Illahin Naas !

Dari saat itulah bertambah jelas dan lebih nyata, Syaitan/ Iblis bertambah benci terhadap NAMA YESUS, karena hal itu merupakan “Tandingan” di Alam Ghaib, sebab roh manusia dengan mudah melakukan kontak dengan Roh Allah yang Maha Suci.

Itulah asal-usul Misteri kebencian terhadap Nama Yesus, (kebencian  namaNya sudah dikatakan Yesus saat di dunia, di Injil Matius 10:22)

Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.

 yang selama ini kita tidak memahaminya, dan hal tersebut merupakan kesimpulan dari arti seruan yang Yesus Kristus ucapkan saat “Dia” tergantung disalib.

Itulah salah satu sudut pandang tentang misteri salib Kristus yang banyak mengandung makna.

Maka orang-orang yang sudah percaya kepada Yesus, sebagai  Tuhan dan juru selamatnya, apabila mereka ber Do’a, / berkata : “Ya Allah yang di Surga, di dalam nama Yesus Kristus yang kami sapa”.

Jadi jelas Nama Yesus itu sebagai "kunci / sandi" kontak roh manusia menghubungi Roh Allah yang Kudus.

Perlu kita ketahui bahwa dalam alam roh (Ghaib), sebutan arti sebuah nama sangat berperan penting !

Karena itu nama Yesus Kristus paling ditakuti oleh roh-roh apapun juga yang ada di dalam Dunia ini.

Hal itu disebabkan Dia Raja Manusia karena Illahin Naas, tersamar di Q.114 - AN NAAS ( Manusia ).

Raja manusia.

Jadi kehadiran Yesus Kristus merupakan rencana Allah, supaya manusia mengenal Allah dengan sebenar-benarnya, oleh karena Allah itu Roh adanya ; maka orang yang menyembahNYA wajiblah menyembah dengan roh dan kebenaran.

Oleh karena adanya kekuatan Syaitan / Dadjal yang merupakan seteru terhadap Roh Allah, maka roh Da’jal selalu berusaha mempengaruhi pikiran manusia supaya menyangkal Yesus Kristus. 

Sehingga tidak setiap manusia di dunia dapat mengaku dan berkata : “Yesus Tuhan”.
Karena itu manusia tidak akan sanggup mengatakan Yesus Kristus Tuhan, tanpa ada kekuatan Roh Allah.

Memang hal itu nyata hingga saat ini dan hal itu sudah tertulis di Injil ribuan tahun yang lalu, jadi hal itu tidak mengherankan. ( Injil. 1 Korintus 12:3 )

Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.

Akan tetapi apabila kekuatan roh Da’jal dapat dilawan, maka dengan pasti manusia dapat mengakui bahwa Yesus Kristus telah datang dengan keadaanNya sebagai manusia berasal dariAllah, kemudian mengakui bahwa Yesus Kristus bangkit dari antara orang mati (secara total berikut raga), kembali ke Surga.

Dengan demikian manusia dapat memahami bahwa “Dia” Yesus Kristus adalah sekutu Allah yang pernah hadir di dunia.
Oleh sebab itu setelah Yesus Kristus bangkit dan sampai saat ini ada kalimat yang berbunyi :

“Allah tidak dapat dipersekutukan oleh mahluk apapun yang ada di dunia ini”.

Kalimat tersebut sangat nyata, jelas dan masuk akal, karena hanya “Dia” Yesus Kristus (bukti) sekutuNYA.

Sejak KebangkitanNya banyak orang yang percaya akan Yesus Kristus, bahwa “Dia” adalah Tuhan.

Orang-orang generasi pertama yang telah percaya Tuhan Yesus, yaitu mereka yang merupakan saksi hidup terhadap kehadiran sampai kebangkitan Yesus Kristus.

Dimana mereka mulai menceritakan hal tersebut kepada orang banyak : bahwa Tuhan telah bangkit ke Surga, sosokNya tidak ada lagi di Dunia nyata dan tiada dapat dilihat lagi oleh kasat mata manusia.

Sehingga mulai saat itu, sesama manusia memberitakan kesaksian tersebut bahwa :
Tidak ada Tuhan lagi yang nampak di Alam nyata ( zhahir ), dan tidak ada Allah yang Maha Pengasih selain Allah yang berada di Surga, yang disapa dalam nama Yesus Kristus ”.

Oleh karena berjalannya waktu dari abad ke abad, sehingga rangkaian kalimat kesaksian terdahulu mengalami penyingkatan dengan makna yang sama, menjadi satu kalimat awal dari kesaksian yang singkat dengan kesimpulan,
yaitu :”Tidak ada Tuhan selain Allah”.

Jadi kesimpulan kesaksian tersebut memang benar adanya jika manusia mengetahui sejarah aslinya. 

Tetapi apabila kesimpulan tersebut diartikan mentah – mentah, tanpa mengetahui asal usulnya, maka akan menjadi bumerang bagi manusia, sehingga sulit memahami siapa Tuhanmu itu! (Q. 7:206)

Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud.

Setelah Yesus bangkit berada di sisi Allah, masih banyak manusia tetap tidak percaya kepadaNya.

Di mana Allah adalah Roh Kudus, oleh sebab itu 500 tahun kemudian melalui Rasul Muhammad, Allah menurunkan Al Qur-an, untuk memberi peringatan (Q.68:52,

Dan Al Qur'an itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat.
Q.38;70)

Tidak diwahyukan kepadaku, melainkan bahwa sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang nyata".

kembali kepada semua manusia di dunia yang belum juga mengenal Allah dengan sebenar – benarnya (Q.22:74).

Mereka tidak mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.

Setelah Al Qur-an diturunkan dan tersebar di seluruh dunia, semua orang yang telah membaca dan mengkajinya berpendapat, bahwa Al-Qur-an merupakan Kitab yang sudah berisi ringkasan dari Kitab Taurat dan Injil, hal ini memang benar dan bisa dilihat dari beberapa Ayat yang ada didalamnya.

Di karenakan merupakan ringkasan dari Kitab terdahulu, sehingga tidak terperinci penjabaran dari kisahnya , seperti di Kitab Aslinya.

Oleh karena itu Allah menurunkan Ayat
 Q.5:68,

Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.

agar semua orang harus membaca Nara sumbernya, dimana hal itu sudah diingatkan dan ditegaskan, bahwa Al Qur-an dalam Induk Al Kitab ( Q.43 : 4 )

Dan sesungguhnya Al Qur'an itu dalam induk Al Kitab (Lauh Mahfuzh) di sisi Kami, adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah.

Ayat tersebut untuk menghimbau manusia supaya mengetahui gambaran siapa sesungguhnya Nabi Isa itu ?

Sebab manusia mengenal Rasul Muhammad dari Al Qur-an, dan kalau mau mengenal Yesus dari Injil.

Sedangkan membaca Injil tanpa membaca Taurat,maka tidak akan tahu mengapa Yesus harus ada ?

Begitu pula kalau membaca Al Qur-an tanpa membaca Kitab terdahulu (Injil/Taurat), maka tidak akan mendapatkan pengertian yang Hakiki, bahkan dapat menimbulkan prasangka tidak mendasar.(Q.3:7)

Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mu- tasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.

Di sinilah harus dipahami bahwa Yesus Kristus hadir di dunia bukan untuk orang Nasrani / Kristen, tetapi untuk semua orang yang mau percaya kepada Nya.

(JESUS IS for the whole people in the World, who Believe on HIM, Amen).

Banyak orang berpendapat bahwa Yesus Kristus hanya untuk orang Nasrani, hal tersebut salah!, karena saat Yesus hadir di Bumi sampai “Dia” bangkit belum ada kelompok Nasrani.

Kesalah pahaman pendapat tersebut harus dihilangkan, sebab anggapan itu salah satu unsur yang dapat mempengaruhi orang, sehingga enggan membaca Injil, yang berarti melalaikan Q.5 : 68.

Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.

Jadi apabila kita sudah membaca nara sumbernya, yaitu Kitab Taurat dan Injil, maka kita bisa perhatikan semua Ayat-ayat dalam Al Qur-an, dimana Ayat-ayat yang mengisahkan tentang para Nabi yang ada di Kitab Taurat, selalu menggunakan nama Aslinya seperti yang tertera dalam Kitab tersebut.

Tetapi mengapa semua Ayat dalam Al Qur-an apabila mengisah kan hanya satu tokoh Nabi saja yangada di dalam Injil, tidak ditulis dengan nama Aslinya ? yaitu Yesus Kristus !

Hal itu janganlah kita herankan, sebab Allah Maha Tahu, oleh karena Nama Yesus Kristus dibenci orang tanpa sebab, sejak kehadiran Nya  sebelum Al Qur-an diturunkan dan sampai saat ini ! ( Matius 10:22 )

Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.

Oleh karena itu untuk menghindari penolakan, kemudian Allah ber-Firman melalui Jibril, memakai nama Isa. 

Jadi Al Qur-an bisa diterima semua orang yang percaya dan “berserah diri” kepada Allah Sang Haliq.

Sehingga Al Qur-an menjadi Kitab suci yang bersifat Universal, sebab Kitab Suci yang bermakna pelajaran dari Allah, tentang ringkasan kisah Taurat dan Injil.

Oleh sebab itu ada Firman Allah di - Q.36:69 :

Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya. Al Quraan itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan.

 ….. Al Qur-an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan Kitab yang memberi penerangan.

Disinilah harus kita ketahui, bahwa sejak dulu hingga saat ini siapapun orangnya, berapapun usianya, tidak ada satupun manusia di dunia setelah membaca Injil (walaupun sampai tamat) dapat mudah percaya begitu saja, bahwa Yesus adalah Tuhan, kalau bukan karena di Karuniakan Hikmat Allah.

Hal tersebut disebabkan karena pada umumnya sifat manusia mengutamakan pikirannya sendiri, sehingga cenderung berpikir kritis.

Oleh karena sifat manusia tersebut, maka apabila membaca Injil akan banyak pertanyaan dibenaknya.

Salah satu contoh pertanyaan yang timbul dibenak para pembaca / penyelidik Injil, yaitu : Mengapa dari keempat isi Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yahya) masing-masing tidak sama kelengkapan isinya ?

Dasar dari pertanyaan tersebut disebabkan sumbernya hanya satu, kumpulan catatan sabda Yesus Kristus.

Timbulnya pertanyaan seperti itu sangat masuk akal, sebab Injil ditulis / disusun oleh masing – masing pribadi, yaitu keempat manusia (sebagian dari muridNya saat itu ) yang selalu mengikuti sambil mencatat apa yang didengar dari sabda Yesus Kristus saat di alam zahir / dunia.

Tetapi pertanyaan itu mencerminkan seakan kita lupa, akan diri kita sendiri sebagai manusia sama seperti mereka ( para murid Yesus Kristus saat itu ) yang keberadaannya manusia juga.

Dimana kita masing – masing setiap manusia mempunyai niat melepas hajat berbeda - beda waktunya, dengan demikian apabila salah satu murid Yesus saat itu ber halangan tidak berada dekat bersama “Dia”, maka jelas tidak tercatalah apa yang disabdakan Yesus saat itu.

Oleh karena itulah maka dari keempat isi Injil tersebut tidak mungkin sama percis, hal perbedaan itulah yang menyatakan bahwa isi dari masing-masing ditulis apa adanya tanpa ada saling kompromi.

Perbedaan itulah yang saling melengkapi tentang satu Fokus kisah kehadiran Yesus Kristus sampai kematian dan kebangkitanNya kembali dari antara orang mati.

Disinilah bisa disimpulkan, bahwa dibalik perbedaan ternyata mempunyai arti yang penting yaitu saling melengkapi, oleh karena manusia dunia, pasti punya keterbatasan !

Dari sejak generasi pertama ( yaitu mereka saksi hidup terhadap kehadiran Yesus ) telah berganti kegenerasi berikutnya serta Injil Kristus mulai tersebar, masih banyak manusia yang membacanya tetap ragu tidak percaya bahwa apa yang tertulis di dalamnya hasil catatan langsung dari sumbernya “Kalam Hidup”

Keraguan seperti itulah penyebab sulitnya kita untuk percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan.

Walaupun dalam Injil disaat Yesus ada dalam alam zahir (dunia) , “Dia” bisa disebut Rasul dan juga bisa disebut Nabi yang disertai dengan mujizat besar.
Akan tetapi oleh karena perkataanNya : bahwa “Dia” turun dari Surga ( Injil Yahya 6:38 )

Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.

dan “Dia”sudah ada sebelum Nabi Ibrahim ada ( Injil Yahya 8:58 ),

Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada."

oleh karena itu dalam sejarah peradaban manusia, dimana “Dia” adalah Roh Suci yang pernah masuk kealam dunia, supaya keturunan manusia percaya akan hal itu maka Al Qur-an menegaskan kembali dengan gamblang yaitu menjelma jadi manusia di (Q.19:17), 

Maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. Maksudnya: Jibril a.s.

hal itu untuk menjelaskan kembali kepada semua orang bahwa Dia manusia jelmaan walaupun harus melalui proses kelahiran, karena masih banyak orang yang tidak memahami apa yang tertulis di Injil yaitu "sebagai manusia".

Serta seruanNya ( saat di kayu salib sebagai manusia ) yang meng isaratkan  bahwa “Dia” Ilaahin naas, serta “Dia” kembali keasalNya Surga, sekalian membuktikan kepada manusia, yaitu dengan kebangkitanNya dari antara orang mati, walaupun belum tiba hari berbangkit.

Oleh karena “Dia” Illahin naas mempunyai Kodrat ke Illahian, sehingga "Dia" punya kuasa untuk berbuat apa saja yang dikehendaki, maka dengan demikian jelas bahwa “Dia” adalahTuhan, itu juga bagi yang mau percaya !

Oleh karena itu diwaktu Yesus Kristus masih hidup dalam rupa manusia, “Dia” sudah memberikan gambaran dengan jelas dan tegas dalam pesanNya dengan berkata :
Iman mu menyelamatkan mu !

Setelah 5 abad kemudian, tetap masih banyak yang tidak percaya bahwa Injil berasal dari sumbernya yaitu yang disebut “Kalam Hidup”, hal itu disebabkan masih banyak orang awam tidak memahaminya.

Oleh karena itu Al Qur-an diturunkan merupakan rencana Allah, bertujuan agar manusia mengetahui /mengenal siapa Tuhan itu sesungguhnya, dengan cara dipelajari ( dikaji ), karena penjelasan tentang pengertian bahwa “Dia” adalah Ilaahin naas mempunyai kuasa atas alam Zhahir dan Ghaib yang selalu disebut Tuhanmu, dijabarkan tersamar dalam Ayat-ayat Al Qur-an, dengan penggunaan suku kata terperinci dalam setiap kalimat. 

Itulah sebabnya mengapa Al Qur-an harus di Kaji.

Jadi begitu pentingnya mengkaji Ayat-ayat Al Qur-an, sehingga menjadi suatu keharusan bagi semua Umat Mu’min selama hidupnya , dari generasi ke generasi sampai saat ini.

Dan yang perlu kita perhatikan diwaktu mengkaji harus dengan Akal Sehat, Hati Bersih, Hati Suci.

Yang perlu diperhatikan bahwa apa yang tertulis di dalam Al Quran tentang nabi Isa seorang manusia biasa, mengapa di Q.3:45, 

(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat  (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih 'Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),

ditegaskan Isa seorang terkemuka dunia dan akhirat ?

Ayat tersebut tidak dipahami oleh hampir semua pembaca Al Quran walaupun sudah membaca Injil, ayat tersebut adalah gambaran dari sabda Yesus Kristus di Injil Matius 28:18, 

Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.

dimana saat "Dia" bersabda bukan lagi posisi Yesus Kristus dialam zhahir / nyata akan tetapi sudah dialam ghaib / bathin, yaitu setelah bangkit dari kuburNya dan menampakkan diriNya kepada para muridNya !

Jadi perlu diingatkan lagi: Bahwa apa yang tertulis di Injil, semua sabdaNya yang ditulis murid-muridNya, bahwa Yesus Kristus masih dalam posisi alam zhahir (manusia biasa), oleh karena itu tidak satupun Yesus Kristus mengatakan dengan terang-terangan "Akulah Tuhan".

Oleh karena itu Al Quran menegaskan di Q.57:3-4 

Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas 'arsy Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mama saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

dengan makna bahwa "Dia" (Yesus Kristus) adalah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi yang sekarang menyertai kamu para pembaca Al Quran !
Ayat Q.57:3-4

Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas 'arsy Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mama saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan

tersebut adalah isi dari sabda Yesus Kristus yang sudah berada pada posisi di "alam bathil" (alam Roh), yang terdapat pada Alkitab: Kitab Wahyu 22:13 

Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir."

dan Injil Matius 28:20.

dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Jadi jelas Al Quran secara tersamar menegaskan bahwa Yesus Kristus itu Tuhan, hanya saja bisa dimengerti kalau pembaca mempelajari semua Kitab yaitu Alquran dan Injil, karena semua makna dari ayat-ayatnya merupakan "kebenaran yang tersembunyi".

Jadi kalau makna dari ayat yang tertulis di Q.57:3-4, 

Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas 'arsy Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mama saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan

seperti penjabaran diatas dibantah oleh semua orang yang telah membaca Al Quran dan Injil, maka hal itu tidak heran sebab pembaca tidak mempelajari dengan benar Injil Kristus, bahkan membaca Injil hanya mencari kekurangan atau kejelekan saja.

Oleh karena itu Injil tidak bisa dibaca hanya mengandalkan "Akal" akan tetapi yang utama harus mengandalkan "hikmat Allah", lain halnya dengan membaca Al Quran harus dengan "akal", tetapi harus diingat bahwa Akal manusiapun ada batasnya !tersirat di surat 72 AL JIN (JIN) ayat 4.

Dan bahwasanya: orang yang kurang akal daripada kami selalu mengatakan (perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah,

Karena Al Qur-an mengandung Ilmu / pelajaran tentang ke Illahian yang sebagian tersamar ( Q. 3:7 )

Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mu- tasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.

Oleh sebab itu setiap mulai membaca saat mengkaji, harus minta perlindungan Allah.Q.16:98

Apabila kamu membaca Al Qur'an hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.

Hal itu supaya Ghaib yang jahat (Da’jal) tidak menghalangi diwaktu kita mengkaji, agar mengerti dengan benar Ayat-ayat yang termasuk  Mutasyaabihaat, supaya tidak menimbulkan Fitnah ( Q. 3:7 ).

Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mu- tasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.

Karena dari jenis ayat tersebut ( Mutasyaabihaat )tidak dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mau menggunakan akalnya, yaitu mencari / baca nara sumbernya yang tidak lain adalah Injil Kristus.

Jika tidak hati – hati pada saat mengkaji maka terkadang kita akan membantah Ayat-ayat tertentu yang kita kaji, bahkan kita bisa membantah Kitab sebelumnya walaupun tidak pernah membacanya.
Sehingga tanpa kita sadari, kita telah membantah Firman Allah, karena hanya Allah yang Esa yang memberikan Wahyu kepada para Nabi, yang tertulis pada semua Kitab dan masih ada sampai saat ini.

Oleh sebab itu Allah memberi peringatan di 
Q.5:68,

Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.

 di mana pada kalimat terakhir ayat tersebut dengan makna : Apabila manusia yang mengkaji Al Qur-an melalaikan himbauanNYA (baca Taurat dan Injil), maka akan berakibat bertambahnya kedurhakaan dari kebanyakan orang.

Hal tersebut disebabkan tanpa disadari akan meremehkan bahkan membantah ayat-ayat tertentu yang ada di dalam Al Qur-an itu sendiri. ( contoh meremehkan Q.43:61-64 ) 

Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus. Dan janganlah kamu sekali-kali dipalingkan oleh syaitan; sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: "Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada) ku". Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus.

Karena itu perlu diIngatkan kembali, yang penting pada saat mengkaji, harus sangat teliti pada semua petunjuk yang Allah berikan melalui FirmanNYA dan terlebih dahulu harus kembali pada Fitrahnya.

Supaya dengan akal dan pikiran yang jernih dapat mudah mengerti semua Ayat Mutasyaabihaat yang terdapat di dalamnya, dan semua  “Surat akan Terbuka” oleh karena mata Bathin yang bersih.

Jika anda membaca tulisan ini dengan hati tulus dan menyimak dengan baik, maka anda akan tahu maksud Allah menurunkan Al Qur-an melalui Rasul Muhammad.SAW.
Semoga anda akan memahami makna dari kalimat Syahadat yang Agung, yang merupakan dasar syarat utama yang selalu diucapkan oleh semua Umat Mu’min.

.Kesimpulan : Bahwa hampir semua “Surat” dalam Al Qur-an, ada kalimat : “ALLAH MAHA TAHU”

Karena Allah Maha Tahu, bisa dipastikan pembaca Al Qur-an akan dihalangi oleh kekuatan jahat yang tidak terlihat (“Da’jal”),hal ini disebabkan Kitab Suci Al Qur-an sebagian dalam ayatnya merupakan gambaran sabda tentang ke Illahian Yesus Kristus (di Injil) yang sudah berubah, sehingga tersamar.

Jadi Allah menurunkan FirmanNYA kepada Rasul Muhammad berupa Kitab Suci Al Qur-an, dengan tujuan untuk dibaca dan dipelajari / dikaji, supaya manusia mengenal siapa yang selalu disebut Tuhanmu!

Karena Allah Maha Tahu, bahwa hampir semua pembaca Al Qur-an dipastikan kafir terhadap Yesus Kristus (Tuhannya orang Kristen), hal itu bisa dibuktikan, dimana sabda Yesus Kristus (Injil) bermakna “Peringatan”, dan gambaran sabda itu ada lagi di Al Qur-an sudah berubah sehingga bernada “Hukuman”!

Contoh salah satu ayat Injil, yang terlebih dahulu telah ada sebelum Al Qur-an diturunkan, dan tersirat lagi maknanya dalam ayat Al Qur-an, yaitu :Di Injil Markus 16:16;

Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.

 Yesus Kristus (“Tuhannya orang Kristen” ) berkata :Siapa yang percaya dan di baptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan di hukum.

Makna dari sabda Yesus Kristus tersebut di atas, merupakan pemberitahuan serta ancaman akan hukuman bagi setiap orang yang membaca atau mendengar berita Injil dan melalaikan sabdaNya !

Contoh ayat di Al Qur-an yang diturunkan Allah, setelah 500 tahun berita Injil Kristus sudah tersiar.

Ayat Al Qur-an di SURAT KE .19 MARYAM ayat 71;

Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.

 Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah  ditetapkan. 

Jika diperhatikan kesimpulan 
Q.19 : 71;

Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.

bahwa semua pembaca Al Qur-an (daripadamu) seakan-akan sudah ditetapkan masuk neraka oleh karena kemauannya sendiri.

Hal itu dijabarkan dengan ringkas , tegas serta gamblang arti dari bunyi kalimatnya, yang dipertegas hanya dengan satu suku kata yang ada di ayat tersebut.

Yaitu : “ mendatangi”( neraka itu ).= ( tanpa disuruh atau dengan sengaja  datang ke Neraka ).

Ayat tersebut tergolong 
“Mutasyaabihaat”, jadi ayat Q.19:71 

Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.

tidak perlu dipertanyakan oleh semua pembaca !

Karena Allah Maha Tahu,: bahwa hampir semua pembaca Al Qur-an dengan berbagai macam alasannya dapat dipastikan tidak mau membaca Injil yang berarti tidak akan tahu apa isi di dalamnya.

Jadi sangat jelas dengan sengaja semua para pembaca Al Qur-an menyangkal sabda yang ditetapkan oleh  Tuhannya  orang  Kristen  (Yesus Kristus) yang ada dalam Injil !

Jadi jelas bunyi dari ayat tersebut sebagai konsekuensi akibat melalaikan sabda Yesus Kristus,( yang kita tahu, dari mendengar kata orang: bahwa “Dia Yesus Kristus, Tuhannya orangKristen ).

Dengan demikian Q.19:71

Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.

menyatakan bahwa “Tuhanmu” yang tertulis di dalam ayat tersebut dengan tegas tapi tersamar bahwa Tuhanmu itu adalah Yesus Kristus.
.
Oleh karena ketidak tahuan kita, maka kita mengimani ayat tersebut (Q.19:71) 

Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.

apa adanya, jadi tidak diherankan kita semua pembaca Al Qur-an mengimani "SIKSA KUBUR", hal inilah yang diinginkan "Dajal".

Coba kita renungkan, sebab Q.19:71 

Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.

sebuah peringatan untuk kita semua yang masih hidup di alam dunia ini.

Siapapun dan sampai kapanpun Q.19:71 

Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar