Karena
"Allah Maha Bijaksana", maka tujuan dari semua Kitab Suci bukan untuk
diperdebatkan apalagi menimbulkan permusuhan.
Pribadi.
“ Dunia milik kita bersama, walau berbeda bangsa dan Agama namun satu tujuan”
Hanya dengan “Akal” dapat menerima kenyataan
AKAL SEHAT
Kalau awal membaca
sudah marah berarti tidak waras.
HATI BERSIH
Kalau membaca belum
habis sudah marah berarti hatinya kotor.
HATI SUCI
HATI SUCI
Kalau membaca sampai habis/tamat masih juga marah, berarti Dosa.
Kalau dibaca tidak dihayati, maka kelak kita termasuk orang-orang yang merugi.
SELAGI MASIH BISA BACA,
BACALAH BAIK-BAIK.
Tujuan tulisan ini bukan untuk membenarkan suatu kelompok, bahkan bukan untuk menyalahkan Akidah serta Aturan yang telah ada dalam suatu kelompok.
Tapi semata-mata hanya untuk bahan pengkajian pribadi, karena setiap pribadi pembaca pasti akan masuk ke “Alam Ghaib” yang kekal, yaitu Alam Kubur.
“Surat Terbuka” Mengkaji kembali Ayat-ayat yang terhalang Ghaib
PERHATIAN !!!
BAHAN PENGKAJIAN SEDERHANA TETAPI TINGKAT TINGGI.
Tulisan ini di utamakan bukan untuk orang awam.
Tetapi
untuk Mumin yang mengerti makna dari Pengkajian.
Kepada Pembaca,
disarankan
saat membaca tulisan ini terlebih dahulu harus kembali pada Fitrahnya.
Pengkajian ini lebih mudah bagi Mu’min yang sudah tingkat Hakekat.
Pengkajian ini lebih mudah bagi Mu’min yang sudah tingkat Hakekat.
.
Hanya dengan “Akal” dapat menerima kenyataan
PENGKAJIAN AL QUR’AN DENGAN MENGGUNAKAN AKAL SEHAT SERTA HATI YANG BERSIH DAN SUCI
BAB 1
Misteri arti dari beberapa kata yang mendominasi ayat ayat dalam AL QUR’AN berbunyi : “ALLAH “, Tuhan , Isa , Dia dan Kami.
Karena semua Firman ALLAH yang ada dalam AL QUR’AN menurut historisnya disampaikan melalui Malaikat Jibril kepada Rasul Muhammad, jadi apabila Jibril berkata untuk menyatakan SANG HALIQ yaitu dengan sebutan ALLAH.
Untuk sosok yang diberi kuasa mengatur ciptaan ALLAH yaitu dengan sebutan Tuhan.
Sebutan Isa, yaitu untuk sosok Nabi yang diizinkan ALLAH untuk melakukan mujizat-mujizat besar yang tidak pernah diizinkan kepada Nabi siapapun juga, di mana nama (Isa) ini mengisahkan gambaranYesus Kristus (dalam Injil) yang diceritakan hanya dari sifat sosok kemanusiaan biasa saja.
Supaya semua manusia yang membaca tidak menjadi sesat karena mengkultuskan nama Isa, maka ada kalimat yang bernada ancaman : Kafirlah orang yang mengatakan Isa itu Tuhan !
Bersyukurlah bahwa hingga saat ini kalimat tersebut dimengerti oleh semua manusia yang ada diseluruh dunia, termasuk Nasrani sekali pun.
Sehingga tidak ada yang berani menyebut Tuhan Isa..
Mengapa harus memakai nama Isa dan tidak memakai nama di Injil..?
Karena ALLAH Maha Tahu, saat Yesus Kristus hidup di dunia sebagai manusia telah bersabda dengan kesimpulan : “ Namaku akan dibenci orang tanpa sebab ”.
Mengapa harus memakai nama Isa dan tidak memakai nama di Injil..?
Karena ALLAH Maha Tahu, saat Yesus Kristus hidup di dunia sebagai manusia telah bersabda dengan kesimpulan : “ Namaku akan dibenci orang tanpa sebab ”.
Oleh karena itu Jibril menyampaikan dengan menyebut nama Al’ Masih Isa Putra Maryam.
Apabila pembaca menjadi ragu ragu tentang kisah Isa dan supaya tidak
menimbulkan perbantahan bagi mereka yang membaca, maka Jibril menyampaikan ayat
(Q.5:68)
Katakanlah:
"Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu
menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Quran yang diturunkan kepadamu
dari Tuhanmu." Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari
Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka;
maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.
menghimbau pembaca harus membaca Taurat dan Injil saja !, sebab yang sudah dibaca Al Qur-an, jadi oleh karena ayat Al Qur-an sehingga kita mengetahui himbauan tersebut.
Karena Allah bersabda dalam ayat tersebut, seorang Ahli Kitab saja kalau melalaikan himbauanNYA, maka orang tersebut tidak dipandang beragama (apapun agamanya), apalagi kita orang yang awam !
Jadi jelas, untuk mengetahui isi ajaran dalam suatu Kitab, maka dengan pasti Kitab tersebut harus dibaca.
Begitu pula ayat di (Q.10:94)
Maka jika kamu
(Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu,
maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya
telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali
kamu temasuk orang-orang yang ragu-ragu.
ayat ini ditujukan
kepada Rasul Muhammad, yaitu orang pertama yang menerima wahyu AL QUR’AN, dengan makna: Apabila
Beliau juga ragu tentang “Isa” maka harus bertanya dengan orang Nasrani yang
membaca kitab lebih dahulu.
Ayat ayat tersebut
diturunkan karena ALLAH Maha Tahu,tentang apa yang ada
dalam hati serta pikiran setiap manusia yang membaca Al Qur-an.
.
Dimana Q. 5:68,
Katakanlah: "Hai
Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan
ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari
Tuhanmu." Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari
Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka;
maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.
sudah pasti untuk
semua orang yang membaca AL QUR’AN.
.
Karena itu perlu
dipahami : Bahwa setiap kelompok ayat diawali dengan sebutan “Surat”.
Apabila kita “membaca Surat”, dimana suatu Ayat dalam kalimatnya didapati suku kata yang berbunyi: “Kamu”/ “Mu” : Berarti makna dari Ayat itu ditujukan untuk kita yang membacanya.
Apabila kita “membaca Surat”, dimana suatu Ayat dalam kalimatnya didapati suku kata yang berbunyi: “Kamu”/ “Mu” : Berarti makna dari Ayat itu ditujukan untuk kita yang membacanya.
Peringatan !
Tulisan ini bukan pelajaran Agama !
Tulisan ini berisi penjelasan hubungan antara
Kitab Al Qur-an dengan Kitab Injil,
yang selama ini oleh sebagian orang,
Injil dianggap tabu untuk
dibaca !
Kalau mau melanjutkan membaca tulisan ini, terlebih dahulu jangan’lah berprasangka buruk.
Karena tidak ada satu dalihpun yang dapat merubah Akidah !
Tulisan ini mengungkap “hubungan sejarah yang ter abaikan
”antara ayat-ayat Al Qur-an dengan Injil.
Tulisan ini bukan membahas peraturan yang berhubungan dengan kehidupan manusia.
Akan tetapi membahas tentang Firman Allah yang ada di dalam Kitab Suci.
Jadi kita harus membedakan hal tersebut !
Kalau mau melanjutkan membaca tulisan ini, terlebih dahulu jangan’lah berprasangka buruk.
Karena tidak ada satu dalihpun yang dapat merubah Akidah !
Tulisan ini mengungkap “hubungan sejarah yang ter abaikan
”antara ayat-ayat Al Qur-an dengan Injil.
Tulisan ini bukan membahas peraturan yang berhubungan dengan kehidupan manusia.
Akan tetapi membahas tentang Firman Allah yang ada di dalam Kitab Suci.
Jadi kita harus membedakan hal tersebut !
Karena ALLAH Maha Tahu…, jika pembaca AL QUR’ANmenyatakan bahwa Isa
disalib :“ITU SUATU KESALAHAN BESAR” sebab tidak masuk
akal, karena AL QUR’AN hanya
mengisahkan namaIsa sebagai gambaran
manusia biasa saja, yang dikenal dengan Nabi Isa.
Sebab Salib (dalam INJIL) adalah lambang Kematian dan KebangkitanYesus Kristus.
Sebab Salib (dalam INJIL) adalah lambang Kematian dan KebangkitanYesus Kristus.
Dengan dibuktikan disaat Dia dalam keadaanNya sebagai manusia tergantung di kayu Salib, berseru : “ALLAH ku mengapa
ENGKAU meninggalkan Aku”, saksi manusia pada waktu itu mendengar
langsung dengan jelas, semua orang saat itu dan kitapun dapat mengambil
kesimpulan dari makna arti seruan Nya, bahwa Dia saat berada ( napak ) di Bumi ROH ALLAH bersemayam di
dalam diri Nya.
Contoh kasar : apabila manusia kerasukan Syaitan, maka mulut manusia yang berbicara suara Syaitan !, begitupun YESUS KRISTUSsaat “Dia” hadir di dunia sebagai Anak Manusia, dimana ROH ALLAH diam didalam diri Nya, maka jelas apa yang diucapkan Yesus saat hidup di bumi, semua perkataan Nya adalah KALIMAT ALLAH, sehingga “Dia” disebut Kalam Hidup.
Hal ini tersamar di Q.4:171
Wahai Ahli Kitab,
janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, & janganlah kamu mengatakan
terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam
itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang
disampaikan-Nya kepada Maryam, & (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah & rasul-rasul-Nya & janganlah
kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu).
(Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci
Allah dari mempunyai anak, segala yg di langit & di bumi adalah kepunyaan-Nya.
Cukuplah Allah menjadi Pemelihara.
dengan makna, bahwa semua
perkataan yang diucapkan Isa disebut Kalimat Allah karena Isa Roh Allah, oleh karena itu “Dia” disebut Manusia Illahi ( Ilaahin naas ).
Jadi sesungguhnya tujuan dari “seruan” yang keluar dari diri Yesus saat tergantung di kayu salib, yaitu secara tidak langsung memploklamirkan diriNya bahwa Ia “Manusia Illahi”, bagi pendengar berakal.
Karena itu kisah YESUS KRISTUS di dalam INJIL adalah gambaran “MANUSIA ILLAHI”.
Jadi jelaslah siapa sebenarnya manusia Yesus Kristus itu yang pernah hidup dalam Dunia.
Karena itu Ia bangkit dari antara orang mati walaupun belum tiba hari berbangkit yang sesungguhnya.
Sangatlah benar AL QUR’AN dengan kenyataan yang ada (Q. 4:156)
Dan
karena kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka terhadap Maryam
dengan kedustaan besar (zina),
hanya menceritakan keadaan “Mereka” ( Yaitu orang Yahudi yang
kafir terhadap Isa ), dan ayat 157 menggambarkankeadaan “Mereka”yang berselisih paham dan
ragu ragu oleh karena berita simpang siur tentang penyaliban, sehingga
mengikuti prasangka belaka.
Oleh karena prasangka belaka, jadi jelas isi, di Q. 4:157,
dan
karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa
putra Maryam, Rasul Allah378", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak
(pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan
dengan Isa bagi mereka. Sesungguh-nya orang-orang yang berselisih paham tentang
(pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu.
Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali
mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh
itu adalah Isa.
tidak ada ketegasan bahwa Isa disalib atau tidak.
Perlu kita perhatikan !, bahwa kisah di ayat itu menggambarkan dari hasil UCAPAN “MEREKA” YANG TETAP KAFIR
TERHADAP ISA!!!,
Q. 4:157
Q. 4:157
dan
karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa
putra Maryam, Rasul Allah378", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak
(pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan
dengan Isa bagi mereka. Sesungguh-nya orang-orang yang berselisih paham tentang
(pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka
tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti
persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu
adalah Isa.
mengisahkan perbedaan
pendapat “MEREKA” yang ragu disebabkan hasil
rekayasa Dusta
Makamah Agung, setelah Yesus bangkit dari kuburNya (Injil Matius 28:15).
Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang
dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi
sampai sekarang ini.
Yang pasti orang Yahudi sangat membenci Yesus dan pastilah“MEREKA” yang membunuhNya.
Kisah di Injil tertulis bahwa Yesus Kristus disalibkan, wafat dan dimakamkan, dan pada hari ke 3 bangkit dari antara orang mati dan naik ke SURGA ketempat ALLAH YANG KEKAL hingga saat ini, dan Ia akan datang di akhir zaman untuk membangkitkan orang hidup dan mati, yang “PERCAYA KEPADA Nya”
(Yahya.6 : 37~39).
Semua
yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang
kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk
melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus
Aku. Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua
yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya
Kubangkitkan pada akhir zaman.
Jadi jelas, “ucapan MEREKA” bukannya ucapan Jibril, kalau kita
percaya dengan ucapan “MEREKA” orang kafir itu, maka kita jadi ikut - ikutan Kafir,
seperti “MEREKA” yang dijelaskan pada ayat tersebut!
Oleh karena itu jangan’lah asal membaca ayat Al Qur-an, sehingga diartikan tanpa diteliti terlebih dahulu !
Oleh karena itu jangan’lah asal membaca ayat Al Qur-an, sehingga diartikan tanpa diteliti terlebih dahulu !
Sekali lagi ditegaskan bahwa, ayat tersebut merupakan penjabaran dari INJIL (Matius 28:15),
Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang
dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi
sampai sekarang ini.
yang menggambarkan usaha orang Yahudi yang tetap kafir terhadap YESUS dizaman
itu, berupaya menyebarkan berita bohong,
bahkan upaya “mereka” sampai menimbulkan Isyu Injil yang sekarang adalah “PALSU”.
Jadi jelas Al Qur-an menceritakan sebagian orang-orang di Jazira Arab dizaman itu, setelah 500 tahun Yesus bangkit masih banyak yang terpengaruh dari cerita bohong yang tersiar diantara orang Yahudi !
Tanpa kita sadari, kita sendiri yang menjadi korban berita itu, karena kita tidak hidup di Zaman itu, dan hanya tahu dari kisah yang ada, sehingga kita termasuk orang yang ragu dan berbantah bantah !
Contoh Apabila orang Nasrani mengatakan Yesus disalib, dengan pasti kita membantahnya.
Hal ini karena ketidak tahuan kita, sebab kisah Yesus Kristus disalib hanya ada di dalam Injil saja.
Jadi kita harus tahu bahwa Isa dalam Al Qur-an bukan menceritakan Yesus Kristus sesungguhnya.
Karena itu kita harus berhati hati membaca semua kisah tentang Nabi Isa dalam Al Qur-an.
Jika tidak hati-hati pasti kita akan menyangkal tentang Yesus Kristus mentah-mentah !
Sebab semua kisah tentang nabi Isa termasuk ayat yang samar-samar / Mutasyaabihaat (Q. 3:7)
Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al quran) kepada kamu.
Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al
quran dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam
hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti ayat-ayat yang
mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari
takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan
orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: `Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat,
semuanya itu dari sisi Tuhan kami.` Dan tidak dapat mengambil pelajaran
(daripadanya) melainkan orang orang yang berakal.
yang bisa menimbulkan Fitnah, kecuali kalau kita membaca dengan menggunakan
akal yang sehat dan hati yang Suci dan Bersih, dan teliti terhadap petunjuk apa
saja yang berhubungan.
Oleh sebab itu kita sebagai Umat Muslim dihimbau membaca INJIL (Q. 5:68).
Katakanlah: `Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang
beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al
quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu`. Sesungguhnya apa yang diturunkan
kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada
kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang
yang kafir itu.
Sebab AL QUR’AN terdapat dalam Induk ALKITAB (Qs 43:4).
Dan
sesungguhnya al-Quran itu dalam induk Al-Kitab (Lauh Mahfuzh) di sisi Kami,
adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah.
Oleh karena itu dalam melaksanakan pengkajian, Injil merupakan sebagai salah satu nara sumber.
Oleh karena itu dalam melaksanakan pengkajian, Injil merupakan sebagai salah satu nara sumber.
Ayat-ayat di Injil menjadi suatu petunjuk bagi para pembaca supaya mengetahui siapa sesungguhnya yang disebut nabi Isa dalam Al Qur-an, agar tidak terpaku oleh nama tersebut sehingga tidak menimbulkan fitnah terhadap nama Yesus Kristus yang terlebih dahulu ada didalam Kitab Injil sebelum Al Qur-an ada.
Sebab nama “Isa” hanya gambaran dari sosok manusia sejati saja, yang tidak bercela.
Siapa yang disebut “Dia” dalam AL QUR’AN ?, Tata Bahasa, “Dia” adalah kata ganti ORANG
ketiga.
Janganlah kita menambah kedurhakaan (Q.5:68),
Katakanlah: `Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang
beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al
quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu`. Sesungguhnya apa yang diturunkan
kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada
kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang
yang kafir itu.
dari generasi ke generasi, karena tanpa kita kaji dengan benar
sehingga tidak kita sadari, maka dengan beraninya kita menyebut “Dia” dalam AL QUR’AN ditafsirkan derajatnya sama dengan
ALLAH.
Karena jelas Jibril saja kalau menyebut SANG HALIQ dengan sebutan ALLAH dan
kita saja menyebut Rasul ALLAH dengan kata “Beliau”.
PERHATIKAN ! makna isi dari Q.3:18
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan
Dia, Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga
menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana.
pada kalimat pertama ;
ALLAH SENDIRI BERFIRMAN :
TIDAK ADA TUHAN SELAIN “Dia”..!
Sangatlah jelas berarti kalau difahami dengan benar bahwa “Dia” yang dimaksud adalah Tuhan !
Kalimat pertama dalam Q.3:18, merupakan kalimat sederhana saja, tetapi sangat FATAL, bagi orangyang membacanya, jika diperhatikan dengan cermat kalimat tersebut menyimpulkan, bahwa secara tidak langsung ALLAH dalam FirmanNYA menegaskan kepada siapa saja yang membaca Al Qur-an, bahwa Tuhan adalah “Dia” yang sudah dikenal manusia sebelum Al Qur-an diturunkan ALLAH.
Sehingga Allah berFirman untuk menegaskan lagi bahwa “Dia” adalah Tuhan, seperti di Q.26:213 :
Maka janganlah kamu menyeru (menyembah) tuhan yang lain
di samping Allah, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang diazab.
Ayat tersebut jika
dibaca dengan cermat, mengandung makna suatu pertanyaan ?
Jadi : Siapakah Tuhan yang “resmi” berada disamping Allah itu ?yang berhak
boleh disembah !
Jadi Siapa “Dia”…?, Jawabannya pasti ada di ayat samar samar (Mutasyaabihaat)….!
Tetapi bisa dipastikan kesimpulan dari ayat tersebut sangat sulit sekali
bagi kita untuk memahaminya.
Karena kita sudah berpegang pada pengertian yang sudah ada dalam pikiran
kita selama ini, yaitu Kalimat Agung, Syahadat ; Tiada Tuhan selain Allah……. .
. . , yang selalu
kita kumandangkan.
Kalimat Agung tersebut amat sangat lah benar, tetapi kita perlu pahami
bahwa kalimat Agung tersebut merupakan inti dari kesimpulan ayat-ayat yang
menjabarkan, tentang siapa sebenarnya Tuhan itu?.
.Jadi kalau kita mengartikan sekilas
saja arti dari kalimat Agung tersebut, dipastikan kita akan sulit untuk
memahami ayat-ayat seperti Q.3:18,
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan
Dia, Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga
menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana.
Q.26:213
Maka janganlah kamu menyeru (menyembah) tuhan yang lain
di samping Allah, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang diazab.
dan masih banyak lagi Ayat-ayat yangmempunyai makna serupa.
Bahkan kita akan meremehkan ayat-ayat yang bersangkutan (Q.25:30)
Bahkan kita akan meremehkan ayat-ayat yang bersangkutan (Q.25:30)
.
Berkatalah Rasul:` Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku
menjadikan Al quran ini suatu yang tidak diacuhkan `.
Dari pernyataan Allah pada FirmanNYA di Q.3:18,
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan
Dia, Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga
menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana.
menegaskan bahwa “Dia” itu sosok yang bisa /dapat, pernah dikenal.
Coba baca Q.19:35, dikaji dengan cermat
dan harus ekstra hati hati.
Tidak layak bagi Allah
mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah
menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka
jadilah ia.
Karena Ayat ini adalah
KUNCI PEMAHAMAN TENTANG “Dia”
.: TIDAK LAYAK BAGI ALLAH MEMPUNYAI ANAK, Maha Suci Dia.
Apabila Dia telah menetapkan
sesuatu, maka Dia hanya BERKATA kepadanya : “Jadilah”, maka jadilah ia >>> Jelaslah
ALLAH itu “ZAT / ROH MAHA SUCI”, yang tidak pernah tampak oleh mata dan tidak
terdengar oleh telinga.
Jadi “Dia” di ayat ini adalah rupa sosok MANUSIA SEMPURNA (Q.19:17)
maka
ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh
Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang
sempurna.
yang terjadi dari Jelma’an ROH ALLAH menjadi Zhahir Laki – laki Suci (Q.19:19)
Ia (jibril) berkata:
"Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu
seorang anak laki-laki yang suci.
yang bukan diperanakan seperti manusia biasa dari hubungan badan,
karena itu “Dia” sosok seorang manusia yang disebut “ILLAHIN NAAS”, sehingga tidak ada SEORANGPUN di dunia ini yang SETARA dengan “Dia” (Q.112:4).
dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia `.
Karena “Dia” sosok Zhahirnya Manusia Illahi maka mulut Nya cukup BERKATA “Jadilah”.
Sedangkan sampai saat ini manusia tahu bahwa ALLAH MAHA DIATAS MAHA
SEGALANYA, oleh karena itu Allah tidak perlu BERKATA melainkan hanya
“BERKEHENDAK” saja sudah jadi.
Disinilah harus kita pahami bahwa ayat yang menyangkut tentang Isa tergolong “Mutasyaabihaat”.
Karena itulah kita dihimbau membaca INJIL (Q.5:68),
Katakanlah: `Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang
beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al
quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu`. Sesungguhnya apa yang diturunkan
kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada
kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang
yang kafir itu.
sehingga kita paham gambaran “Dia”dalam AL QUR’AN adalah SOSOK tersamar dari “YESUS KRISTUS”.
ALLAH SENDIRI bertanya
kepada pembaca AL QUR’AN, dalam Firman NYA di Q.19:65 : …….
Tuhan (yang menguasai)
langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan
berteguh hatilah dalam beribadat kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada
seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?
Makna dari ayat tersebut seakan menguji kita, supaya mengenal siapa “Dia”?
Dimana kita sangat yakin bahwa Al Qur-an adalah Firman Allah yang disampaikan melalui Jibril
kepada Rasul Muhammad, maka sangatlah jelas bahwa suku kata “Dia” yang diFirmankan Allah
dalam semua ayat Al Qur-an, ditujukan untuk suatu
sosok yang harus kita pahami.
Sehingga ALLAH berfirman, pada pesan terakhir NYA dengan memberikan
kesimpulan bagi seluruh manusia yang membaca AL QUR’AN, yang ditulis diakhir
“Surat NYA” (Q.114)
Katakanlah:` Aku berlindung kepada Tuhan manusia, raja
manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan)
syaitan yang biasa bersembunyi, Yang
membisikkan (kejahatan) dalam dada manusia, dari jin dan manusia.
untuk dipahami bahwa “Dia” adalah : RAJA MANUSIA DAN MANUSIA ILLAHI.
“Dia”yang menciptakan
Langit dan Bumi dalam enam masa….. .. (Q.57 : 4),
Dialah
yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa. Kemudian Dia bersemayam di
atas Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar
daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah
Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
kesimpulan: ” Dia” disebut Tuhan yang patut Disembah.
Jelas “Dia” adalah Tuhan yang pernah nampak dalam rupa Manusia, yang sudah dikenal sebelum
“AKU INILAH ALIF DAN YA’ YANG AWAL DAN YANG AKHIR”.
Aku adalah Alfa dan
Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir."
Karena itu ALLAH MENEGASKAN LAGI 500 TAHUN KEMUDIAN di Q.57 : 3 & 4 :
Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang
Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. Dialah yang menciptakan
langit dan bumi dalam enam masa. Kemudian Dia bersemayam di atas Arsy. Dia
mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa
yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah
Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
“Dia” lah YANG AWAL DAN YANG AKHIR, YANG ZHAHIR (pernah terlihat) DAN YANG BATHIN ( sekarang ada dialam Surga yang kekal ).
Oleh sebab itu di (Q.2:255)
Oleh sebab itu di (Q.2:255)
Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi
terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaaan-Nya
apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi
Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di
belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan
apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak
merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Ayat Kursi : Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang hidup kekal
lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur.
…….. .. .. .. .
Ayat tersebut seakan menggambarkan bahwa “Dia” adalah sosok yang
mempunyai sifat manusia.
Yang mana Ayat tersebut sebenarnya penjabaran dari sabda Yesus Kristus, di Injil, Wahyu 1: 17 - 18,
Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan
kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di
atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,
yaitu : …… . .,,Jangan takut. Aku inilah yang awal dan
yang akhir, dan yang hidup. Aku sudah mati, maka tengoklah,
sekarang Aku hidup selama – lamanya, serta
padaku anak kunci maut dan alam maut. ( Sumber bunyi text dari
Injil cetakan 1971 / ejaan lama )
Begitu pentingnya pesan ALLAH pada Q.5:68,
Katakanlah: `Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang
beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al
quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu`. Sesungguhnya apa yang diturunkan
kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada
kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang
yang kafir itu.
Jika kita sudah membaca INJIL dengan benar, akan mudah memahami ayat-ayat AL QUR’AN, dan harus hati-hati secara cermat dalam mengartikan seluruh ayat,
mengkaji dengan benar dengan menggunakan AKAL DAN PIKIRAN YANG SEHAT,SERTA HATI
YANG BERSIH DAN SUCI, supaya pembaca tidak menjadi SESAT, seperti di (Q.3:7).
Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al quran) kepada kamu.
Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al
quran dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam
hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti ayat-ayat yang mutasyaabihaat
daripadanya untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal
tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang
mendalam ilmunya berkata: `Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat,
semuanya itu dari sisi Tuhan kami.` Dan tidak dapat mengambil pelajaran
(daripadanya) melainkan orang orang yang berakal.
Jadi jelaslah INJIL itu memang terdapat di dalam AL QUR’AN, dimana ayat-ayat di dalam Kitab INJIL merupakan sabda YESUS yang bernada pemberitahuan, dan setelah 500 tahun kemudian sabda itu
disampaikan lagi oleh Jibril tetapi sudah berubah / dipertegas, untuk manusia
yang berkeras hati / tidak mengkaji dengan benar, sehingga disajikan bernada
peringatan dan jika dilanggar menjadi “Hukuman”.
Contoh salah satu ayat Injil, yang terlebih dahulu
telah ada sebelum Al Qur-an diturunkan !
Di Injil Markus 16:16 ;
Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan,
tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
Tuhan Yesus berkata :Siapa yang percaya dan di baptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak
percaya akan di hukum.
Contoh ayat di Al Qur-an yang diturunkan Allah, setelah 500 tahun lamanya berita Injil Kristus tersiar.
Q.19 : 71 ;
Dan tidak ada
seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu
adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.
Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.
Kalau kita perhatikan makna dari ayat tersebut merupakan suatu ketetapan Tuhan, dimanakita semua sudah diVonis (ditetapkan) masuk neraka. ( SiapaTuhan yang sekejam itu ? )
Kalau Allah sudah mengatakan seperti di Ayat tersebut, hal ini tidak
main-main karena Ayat itu sangatjelas ditujukan kepada kita semua pembaca Al Qur-an ( daripadamu).
Kalau sudah tersurat seperti itu, pasti kita semua di Vonis masuk neraka
seperti ( Q.19 : 71 ).
Dan tidak ada seorangpun
dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu
kemestian yang sudah ditetapkan.
Jadi untuk apa ada Ayat yang menyarankan kita ber Amal Saleh ? (Q.5 : 69) .
Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi,
Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja (di antara mereka) yang benar-benar
beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, maka tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Dimana Ayat-ayat tersebut yang kita dapati, merupakan suatu pertentangan,
antara Ayat yang lainnya.
Disinilah harus kita sadari disaat kita membaca Al Qur-an, keadaan kita dalam suasana mengkaji.
Jadi pada saat membaca dan mendapati Ayat-ayat yang saling bertentangan
tersebut, tidak lain bertujuan agar kita terjaga, supaya kita lebih memperhatikan Al Qur-an (Q.4 : 82 ).
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al quran? Kalau
kiranya Al quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat
pertentangan yang banyak di dalamnya.
Karena itu Al Qur-an suatu petunjuk, dimana petunjuk itu merupakan arahan
yang sudah diketahui dengan pasti titik tujuan akhirnya !
Jadi harus mengikuti
petunjuk itu dengan teliti dan hati-hati.
Bentuk “Petunjuk” dalam Al Qur-an berupa tulisan, dimana “Petunjuk” itu bersifat tanpa
paksaan, jadi tergantung dari pribadi masing-masing orang, mau atau tidak untuk
dibaca dan dipikirkan !
Kalau kita sudah berpegang pada prinsip yang mendasar bahwa Allah itu Esa
dan kekal adanya.
Berarti semua Kitab berasal dari Allah yang sama, karena satu sumber
sehingga dapat dipastikan semua Kitab mempunyai maksud baik dengan satu tujuan yang sama, yang merupakan
mata rantai.
Jika Akidah kita sudah benar dan sudah merasa memiliki keyakinan yang besar
terhadap Allah, mengapa kita lalaikan FirmanNYA ( Q.5:68 )
Katakanlah: `Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang
beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al
quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu`. Sesungguhnya apa yang diturunkan
kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada
kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang
yang kafir itu.
sehingga enggan untuk baca semua Ayat-ayat Injil, yang jelas-jelas ayat tersebut merupakan himbauan untuk kita semua
pembaca Al Qur-an.
Apabila kita sudah membaca Injil, maka kita dapat menyimpulkan bahwa beberapa ayat yang ada di AL QUR’AN mengulangi kembali apa yang pernah di sabdakan Yesus Kristus, seperti terdapat di Injil.
Apabila kita sudah membaca Injil, maka kita dapat menyimpulkan bahwa beberapa ayat yang ada di AL QUR’AN mengulangi kembali apa yang pernah di sabdakan Yesus Kristus, seperti terdapat di Injil.
Ironisnya ayat ulangan
dari sabda Yesus, hanya yang
berhubungan dengan wewenang ke Illahi an Nya.
Dengan demikian Al Qur-an secara tersamar menegaskan kembali tentang ke Illahi
an Yesus Kristus.
Contoh : Kalimat sabda YESUS tentang diri Nya di Injil dan ditegaskan lagi tersamar di Al Qur-an :
Dalam INJIL Wahyu 22 ayat 12
dan 13, yaitu :
"Sesungguhnya
Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang
menurut perbuatannya.*
Aku
adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang
Akhir."
“AKULAH YANG AWAL DAN YANG
AKHIR”
Ditegaskan lagi di Surat 57 AL HADIID
ayat 3, yaitu:
Dialah
Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui
segala sesuatu.
“DIALAH YANG AWAL DAN YANG
AKHIR”
Jadi jelaslah suku
kata “Dia” dalam ayat itu untuk kata ganti yang
menunjukkan secara samar samar bahwa Dia adalah YESUS KRISTUS begitu pula ayat
lainnya
Yahya.4:26
Kata
Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau."
& 13:13/Injil th 1970).
Kamu
menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan
Tuhan.
Oleh karena tidak ada
satu ayat pun didalam Al Qur-an terdapat nama Yesus Kristus, jadi apabila ada
ayat yang menggambarkan sosok ke Illahi’an Yesus, maka disebut
tersamar dengan kata ganti “Dia”.
Kenapa di ayat 3 Surat 57 Al Hadiid itu tidak memakai suku kata “ISA”….?,
Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang
Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
SEBAB :TIDAKLAH MASUK AKAL, KARENA NAMA ‘ISA’ HANYA GAMBARAN KISAH TENTANG YESUS KRISTUS DARI SUDUT PANDANG MANUSIA BIASA SAJA, sedangkan arti
dari ayat tersebut menyangkut ke ILLAHI’an, karena hanya satu nama saja dalam
sejarah hidup manusia, yang mempunyai “HAK BERSABDA” seperti itu, yaitu
“MANUSIA YESUS
KRISTUS”.
Oleh karena “Dia” adalah ILLAHIN
NAAS, atau Manusia Illahi.
Apabila kita sudah membaca semua Kitab (Taurat, Injil dan Al Qur-an ), maka dari antara semua kisah para Nabi, hanya Yesus Kristus saja mengatakan “...Akulah yang Awal dan yang Akhir” (Wahyu 22:13).
Aku
adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang
Akhir."
Jadi kalau kita mengkaji dan memperhatikan dengan cermat semua ayat-ayat,
bahwa secara tidak langsung AL QUR’AN menegaskan gambaran tentang siapa “Dia” itu yang tertulis di dalamnya.
Sebenarnya pemahaman semua ayat-ayat Al Qur-an yang menyebut tentang “Dia”, mudah dimengerti, kalau kita patuh melaksanakan perintah di Q.5 : 68,
Sebenarnya pemahaman semua ayat-ayat Al Qur-an yang menyebut tentang “Dia”, mudah dimengerti, kalau kita patuh melaksanakan perintah di Q.5 : 68,
Katakanlah: `Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang
beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al
quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu`. Sesungguhnya apa yang diturunkan
kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada
kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang
yang kafir itu.
yaitu membaca Injil dengan
hati yang tulus.
Sehingga kita akan tahu dengan jelas bahwa salah satu ayat yaitu, surat 57 ayat 3 dan 4,
Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang
Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. Dialah
yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa. Kemudian Dia bersemayam di
atas Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar
daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah
Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
berisi ringkasan dari kumpulan sabda Yesus Kristus yang terdapat di; Wahyu dan Injil
Matius.
Dengan demikian secara tersamar Al Qur-an menegaskan kembali tentang siapa Yesus Kristus yang sesungguhNya, bahwa “Dia” adalah Tuhan yang sudah dikenal sebelum Al Qur-an diturunkan.
Jadi jelas suku kata “Dia”gambaran dari sudut Zhahir sosok ILLAHIN NAAS yang pernah dikenal manusia, walaupun sosokNya tidak terlihat tapi dinyatakan manusia tersebut masih hidup (Injil Wahyu.1:18)
dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku
hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan
maut.
Suku kata “Tuhan” adalah gambaran Global Wewenang Mutlak Kekuasaan yang ada pada “Dia”.
Itulah suku kata yang ada dalam AL QUR’AN, ALLAH adalah SANG HALIQ
Langit dan Bumi telah bersabda kepada Rasul Muhammad yang disampaikan melalui
Malaikat Jibril, isi dari Sabda NYA tidak jarang memakai kata “KAMI”.
Dimana suku kata “Kami” sebagai kataganti untuk mewakili yang berbicara lebih dari satu ; sedangkan ALLAH itu ESA (TUNGGAL)!
Jadi, kalau Allah itu Esa adanya, mengapa dalam FirmanNYA memakai suku kata
“Kami”…?.
Seperti di (Q.2:3)
(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang
mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada
mereka.
dan yang lain nya,
hal ini secara tidak langsung Jibril berkata meng-atas namakan ALLAH yang di
Surga berikut penghuniNYA.
Hal tersebut menegaskan bahwa Allah Sang Haliq, dan suku kata “Dia”adalah sosokTuhan yang pernah dikenal Wujud ZhahirNya dalam sejarah hidup manusia,
dan agar manusia tahu bahwaTuhan itu berdiri sendiri, sehingga ada ayat yang
memberi penegasan tersamar di
Q.3:2
Dia menurunkan Al Kitab (Al quran) kepadamu dengan
sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan
Taurat dan Injil,
& Q.7:206.
Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu
tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka bertasbih memuji-Nya dan
hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud.
Karena sampai saat itu (500 tahun setelah zaman Yesus sebagai manusia ) masih tetap
banyak manusia yang belum
juga mengenal ALLAH
DENGAN SEBENAR-BENARNYA. (Q.22:74).
Mereka tidak mengenal Allah dengan
sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha
Perkasa.
Jika kita sudah membaca Injil kemudian mengkaji Al Quran dengan hati tulus, maka kita akan tahu bahwa Q.22:74 merupakan peringatan kembali untuk kita semua, karena 500 tahun sebelum Al Qur-an diturunkan, yaitu saat Yesus Kristus hadir di dunia terlebih dahulu sudah memberitahukan
supaya manusia menyembah Allah dengan Roh dan kebenaran ( Injil Yahya 4:23-24 ).
Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa
penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab
Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa
menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
Jadi Al Qur-an memberikan pelajaran dengan perumpamaan di (Q.22:73)
Jadi Al Qur-an memberikan pelajaran dengan perumpamaan di (Q.22:73)
Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah
olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah
sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu
untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah
mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang
menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah.
supaya melalui jawaban dari
perumpamaan itu di (Q.3:49),
Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata
kepada mereka): `Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu
tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah sebagai
bentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan
seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan
orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin
Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan
di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran
kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman.
pembaca diberikan
gambaran tersamar untuk mengenal Allah yang benar.
Karena Allah itu Roh Kudus adaNYA, sejak saat Yesus Kristus hadir di dunia, saat itulah manusia mulai diperingati perihal penyembahan terhadap Allah, supaya kita dan semua orang harus mengetahui dengan tepat, yaitu : melalui media roh siapakah kita menyembah Allah ?
Karena Allah itu Roh Kudus adaNYA, sejak saat Yesus Kristus hadir di dunia, saat itulah manusia mulai diperingati perihal penyembahan terhadap Allah, supaya kita dan semua orang harus mengetahui dengan tepat, yaitu : melalui media roh siapakah kita menyembah Allah ?
Sedangkan hal tersebut
dalam ayat Al Qur-an sudah dijabarkan, tetapi jarang kita perhatikan,
yaitu sebuah kalimat yang merupakan “sandi” bagi kita yang mengkaji, dengan bunyi : jalan yang lurus itu !
Karena dalam alam
Ghaib banyak sekali roh jahat yang mengganggu dan hadir menyamar sebagai
malaikat terang (tersirat di 2 Korintus 11:14)
Hal itu
tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang.
disaat manusia melakukan
penyembahan terhadap Allah.
Karena kehadiran apapun dari jenis roh-roh tersebut merupakan seteru bagi Allah
(Roh Kudus), dimana roh tersebut ber usaha menipu manusia, sehingga manusia
menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk . ( Q.43 : 37 )
Dan sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar
menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka
mendapat petunjuk.
Tujuan utama dari roh tersebut untuk menghalangi manusia bersekutu dengan Tuhan.Q.72:2
(yang)
memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami
sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorangpun dengan Tuhan kami,
Q.72:19
Dan
bahwasanya tatkala hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembah-Nya (mengerjakan
ibadat), hampir saja jin-jin itu desak mendesak mengerumuninya.
Karena sampai saat ini bahwa ALLAH hanya sebatas dalam imajinasi manusia,
disebut Sang Haliq.
Supaya manusia tahu
hanya melalui gambaran “Dia”lah mengenal ALLAH
dengan sebenar-benarnya.
Karena Dia Manusia ILLAHI, penuh kasih yang telah
ALLAH karuniakan dengan Nama“YESUS KRISTUS” ( Yahya.17:11 ).
Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka
masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus,
peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan
kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.
Di mana Dia pernah diutus Allah untuk hadir melawat bumi dengan misi pemberitaan
Firman, karena utusan dari Allah, maka dibuktikan dengan kebangkitanNya dan waktu itu juga telah kembali ke AsalNya secara utuh.
Yaitu berada disisi Allah yang Kekal Q.31:34
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah
pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan
mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui
(dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok [1188]. Dan tiada seorangpun
yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Q.43:61
Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan
pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang
kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.
Q.16:96
Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi
Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada
orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan.
& Wahyu 1:17 & 18
Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan
kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di
atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan
Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah
mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala
kunci maut dan kerajaan maut.
Karena itu manusia diseluruh dunia mengakui akan kebangkitanNya, (yaitu tercantum pada
Kalender) dengan memperingatiNya setiap tahun akan kejadian
Wafat dan Kenaikan Yesus
Kristus ke Surga, yang kita kenal dengan Wafat Isa AlMasih dan kenaikan Isa
AlMasih, hal itu tidak dapat kita pungkiri.
Dia sudah dikenal manusia sebelum Al Qur’an ada, sampai saat ini Dia berada disisi Allah.(Q.31:34)
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah
pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan
mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui
(dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang
dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Mengenal.
Karena kehadiran “Dia”di bumi dan kenaikanNya ke Surga, yaitu kembali ke asalNyaSurga.
Maka jelas hanya Dialah satu-satunya gambaran Manusia Illahi “SEKUTU ALLAH” !, yang sudah
dikenal.
Oleh sebab itu DIA BUKAN MAKHLUK/MANUSIA DUNIA (pengakuanNya di Injil
Yahya 6 : 38).
Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan
kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.
Sehingga tidak ada manusia yang setara dengan “Dia” , karena ada kata “setara”, berarti “Dia” itu adalah manusia
juga, sebab kata setara dalam logika (masuk akal) dipakai untuk penjelasan tingkatan (level)
yang masih dalam jenis kelompoknya (Q.112: 4),
Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia".
dan hanya “Dia” seorang saja yang terkemuka di alam
dunia dan Akhirat (Q.3:45)
(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam,
seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang
diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al
Masih 'Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan
termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),
(sabda Yesus di Injil Matius 28:18)
Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah
diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
Karena itu 500 th kemudian Allah berpesan melalui FirmanNYA untuk memberi
peringatan kepada manusia, di (Q.4:116):
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan
(sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa
yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah,
maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.
Bahwa ALLAH akan murka kepada orang yang mempersekutukan “Dia”.
Itulah sebabnya ada Firman : “ALLAH TIDAK DAPAT DI PERSEKUTU KAN OLEH MAKHLUK APAPUN JUGA YANG ADA DI DUNIA INI ”!
Itulah sebabnya ada Firman : “ALLAH TIDAK DAPAT DI PERSEKUTU KAN OLEH MAKHLUK APAPUN JUGA YANG ADA DI DUNIA INI ”!
Kalimat inilah jika diartikan mentah-mentah akan membuat kita sulit
memahami bahwaYesus Kristus adalah Tuhan, bahkan menimbulkan anggapan orang Nasrani sesat karena memper-Tuhankan Yesus.
Bahkan kita terkadang berpendapat keliru, menganggap orang Nasrani tidak
sujud kepada Allah.
Itulah sebabnya ayat Al Qur-an di Q.5:68
Katakanlah:
"Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu
menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Qur'an yang diturunkan kepadamu
dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari
Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka;
maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.
menghimbau kita semua supaya membaca Injil, agar kita mengerti
gambaran siapa “Dia” sesungguhnya ? yang
terdapat di dalam Kitab Suci Al Qur-an .
Hal itu supaya kita
tahu, siapakah sosok “Dia” yang diFirmankan
Allah melalui Jibril ???
Firman Allah di Q.43:64
Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu maka
sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus.
bermakna: Karena “Dia” Tuhan, menyembah “Dia” adalah jalan yang lurus.
Q.43:64 ; In-nal laaha huwa rab-bii wa rab-bu-kum fa’buduuhu haadzaa shiraathum mustaqiim.
Q.43:64 ; In-nal laaha huwa rab-bii wa rab-bu-kum fa’buduuhu haadzaa shiraathum mustaqiim.
Kesimpulannya, jika kita sudah memahami bahwa suku kata “Dia” adalah kata ganti untuk sosok gambaran tersamar dari Yesus Kristus, maka semua ayat-ayat Al Qur-an dibaca akan jelas
maknanya.
.
Disinilah pembaca Al Qur-an dituntut harus konsisten, dimana sejak awal surat pertama (Q.1:6)
Disinilah pembaca Al Qur-an dituntut harus konsisten, dimana sejak awal surat pertama (Q.1:6)
Tunjukilah kami jalan yang lurus,
yaitu meminta di tunjukkan “jalan
yang lurus”, dipertegas pada ayat 7,
(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni'mat
kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka
yang sesat.
dijabarkan di Q.5:110,
(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai 'Isa putra
Maryam, ingatlah ni'mat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan
kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih
dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu
menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk
dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu
meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan
seizin-Ku. Dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak
dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan
(ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup)
dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari
keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka
keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka
berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata".
dan yang lainnya.
Maka cari dahulu dengan teliti petunjuk yang hanya berkaitan dengan “jalan yang lurus” itu !, oleh karena banyak
sekali petunjuk - petunjuk yang dapat membuat pembaca kesasar bagaikan di persimpangan jalan.
Ket:
Itulah sebabnya hanya Kitab Al Qur-an yang harus di Kaji bukan sekedar dibaca !
Yang lebib unik lagi, Al Qur-an sangat mena'jubkan karena mengandung "rahasia penting" untuk mengenal siapa yang selalu disebut Tuhannya / Tuhanmu dan Tuhan Kita, hal itulah yang tidak di
kehendaki Syaitan, sehingga syaitan selalu mengganggu / menghalangi setiap
pembaca agar tidak mengenal Tuhannya dengan kata lain supaya manusia tidak dapat bersekutu dengan Tuhannya (di tegaskan di surat AL JIN 72 : 2)
(yang) memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu
kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan
seseorangpun dengan Tuhan kami,
Oleh karena itu hanya Kitab Al Qur-an jika hendak dibaca harus minta
perlindungan kepada ALLAH ! (di tegaskan di surat 16 : 98)
Apabila kamu membaca Al Qur'an hendaklah kamu meminta
perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.
Setiap Surat Al Qur’an selalu diawali Kalimat :
“Dengan menyebut nama ALLAH Yang Maha Pengasih dan Penyayang”.
Kalimat ini selalu
diucapkan setiap awal melangkah dalam hidup ini.
Kalau dipahami dengan benar arti dari kalimat itu adalah suatu penjabaran
yang bisa mengandung makna sebuah Pertanyaan bagi mereka yang mengkajinya..?.
Bahwa ALLAH yang keberadaan NYA hanya dalam gambaran Imajinasi manusia yang
disebut sebagai SANG HALIQ, pada kalimat tersebut dapat disimpulkan seakan akan
tersirat ada sosok yang sudah dikenal namaNya, yang biasa kita sebut hanya dari sifatNya saja yaitu MAHA Pengasih dan Penyayang, sedangkan Allah MAHA Murka juga,
dan masih banyak lagi sifat Allah yang diatas segala MAHA….
Sehingga di kalimat tersebut Nama yang sesungguhnya tersamar, karena yang disebut sifatNya saja.
Karena arti sebuah “Nama” adalah sebutan yang diberikan kepada benda yang bersifat Zhahir atau
dapat terdeteksi oleh Manusia, jadi “Nama” tersebut sudah pasti diketahui / pernah dikenal /pernah dilihat oleh
manusia di dunia ini.
Jadi jelas kesimpulan dari Nama itu ditujukan kepada sosok “Dia” yang tersamar di dalam Al Qur’an.
Umum-nya nama benda
hanya untuk satu sosok (Tunggal) dan bersifat .
Nama sifat banyak
sebutannya & berwujud Bathin.
Dan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) pagi dan petang.
Hal tersebut dibuktikan bahwa Allah dalam FirmanNYA menuntut Rasul agar
menyebut Nama Tuhan, terdapat di Q. 76 : 25,
Dan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) pagi dan petang.
Kalau dilihat dari bunyi Ayat tersebut, tersirat bahwa Rasul sudah
mengetahui nama Tuhanmu yang Allah perintahkan menyebutnya.
Oleh karena itu ayat tersebut menegaskan dengan tersamar, bahwa di dalam nama Tuhanmu manusia mengenal Allah, sebab Allah adalah Roh Suci, dan di bumi ini banyak sekali nama roh-roh lainnya.
Jadi Nama Tuhan siapakah ? yang disebut mempunyai
sifat Pengasih ?
Diingatkan bahwa membaca Al Qur’an tidak sama dengan berdoa,
kalau berdoa meminta dan menunggu terkabul atau tidaknya dari YANG MAHA KUASA.
Lain halnya dengan kita mengaji, yaitu hanya membaca sambil dikaji makna dari semua ayat ayat yang ada di dalam-nya;
Lain halnya dengan kita mengaji, yaitu hanya membaca sambil dikaji makna dari semua ayat ayat yang ada di dalam-nya;
Contoh: Q.1, AL Faatihah, ayat
1 s/d 7 ,
Dengan
menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai di Hari Pembalasan.
Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta
pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan
orang-orang yang telah Engkau beri ni'mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka
yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
dimana makna kalimat pada ayat 6 yaitu meminta ditunjukkan
jalan yang lurus, dan jawabannya pasti
sudah ada pada ayat yang lainnya, karena itu kita harus berusaha mencari..!!!.
Jadi harus sungguh-sungguh dipelajari (Q.36:69)
Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan
bersyair itu tidaklah layak baginya. Al Quraan itu tidak lain hanyalah
pelajaran dan kitab yang memberi penerangan.
Akan tetapi tidaklah
semudah seperti membaca Ilmu Pengetahuan Dunia,
dikarenakan kalimat dalam ayat ayat Al Qur-an mengandung cerita Ke ILLAHIAN dengan tegas dan lugas
tapi tersamar.
Dimana ke Illahian lebih dominan berhubungan dengan dunia ghaib / roh, oleh
karena Al Qur-an mengulas dengan penjabaran yang tegas tapi tersamar,
agar dengan mengkaji sungguh-sungguh supaya manusia mengenal Roh Allah dengan
sebenar-benarnya.
Jadi tanpa disadari waktu kita mengkaji ada kekuatan Ghaib yang jahat tanpa
terlihat (Syaitan/Da’jal) dan yang Baik (Roh Suci), yang saling mempengaruhi
pembaca untuk memilih pemahamannya, tetapi syaitan lebih gencar menggoda
manusia.
Misteri ini tidak ada pada Kitab yang lainnya, dimana hampir semua orang Mu’min tidak mengetahui.
Karena saat mengkaji bertujuan untuk mengenal siapa Tuhan itu? selain ”keberadaan Allah”./ Q.7:206
Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu
tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya
kepada-Nya-lah mereka bersujud.
Dimana supaya manusia tetap tidak mengenal siapa yang dimaksud dalam ayat Al Qur-an dengan sebutan Tuhanmu atau Tuhannya, hal itu dikarenakan syaitan / Da’jal menghalanginya ! (Q.72:2)
(yang) memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu
kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan
seseorangpun dengan Tuhan kami,
Misteri itulah yang selalu kita dengar “ kata orang” bahwa Al Qur-an mengandung Ghaib.
Contoh untuk memahami
salah satu ayat tersebut : Q.16:99
Sesungguhnya
syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan
bertawakkal kepada Tuhannya.
ayat ini
pengertiannya tersamar : Sesungguhnya syaitan tidak berkuasa bagi orang-orang berIman dan
bertawakkal kepada Tuhannya .
Perhatikan Q. 16 : 99 dipertegas dengan sebutan ”Tuhannya, mengapa bukan “ALLAH
nya”???
Sedangkan di ayat Q. 16:98,
Apabila kamu membaca Al Qur'an hendaklah kamu meminta
perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.
yaitu : Apabila kamu membaca Al Qur-an hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari
syaitan yang terkutuk.
Di ayat ini ditegaskan
dengan jelas bahwa Allah tempat kita meminta.
Kesimpulannya bahwa di ayat 99, kalau dikaji dengan
cermat, ayat ini mengandung suatu pertanyaan :Kepada Tuhan siapakah kita harus ber Iman
?, dan kepada Tuhan siapakah kita harus
bertawakal ?
Jadi jelas dikedua ayat itulah (98
& 99) penegasan secara tersamar tentang Allah danTuhan.
Hal itu dijabarkan lagi di Q.23:32,
Lalu Kami utus kepada mereka, seorang rasul dari kalangan
mereka sendiri (yang berkata): "Sembahlah Allah oleh kamu sekalian,
sekali-kali tidak ada Tuhan selain daripada-Nya. Maka mengapa kamu tidak
bertakwa (kepada-Nya).
yaitu : …..…tidak ada Tuhan selain dari padaNya…………
Walaupun hal itu hingga saat ini kita yakini satu kesatuan yang memang
tidak dapat dipisahkan.
Sebab sampai saat ini yang kita tahu bahwa Allah tetap dalam gambaran
Imajinasi manusia .
Karena itulah FirmanNYA di Q.22:74
Mereka
tidak mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha
Perkasa.
> Mereka tidak
mengenal Allah dengan sebenar-benarnya….
Oleh sebab itu melalui NamaTuhan lah kita mengenal Allah yang benar, dimana Tuhan adalah “Dia” yang hidup kekal, senantiasa berdiri sendiri.
Seperti dijelaskan di Q.3:2.
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan
Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya.
Dengan dijelaskan lagi di Q.7:206
Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu
tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya
kepada-Nya-lah mereka bersujud.
> Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada disisi Tuhanmu tidak merasa enggan menyembah Allah……
Di ayat ini jelas mengapa ditegaskan Tuhan itu mempunyai pasukan malaikat sendiri ? yang tidak enggan menyembah
Allah, SANG HALIQ.
Kalau kita pahami ayat tersebut membuktikan bahwa Tuhan senantiasa berdiri sendiri.
Itulah contoh ayat dari sekian banyak ayat yang bermakna sama, dimana kita
bukan sekedar asal membaca saja, yang paling utama dilandasi hati yang bersih
serta minta Hikmat kepada Allah.
Karena diwaktu mengkaji ayat-ayat tersebut sangat rentan terhadap kekuatan roh Pengganggu yang mempengaruhi pembaca,
agar tidak memperhatikan dan tidak menterjemahkan dengan benar !
Maka Al Qur-an tidak tepat diterjemahkan ke bahasa Indonesia, masalahnya bukan karena kata ganti.
Seperti di Q.43:64,
Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu maka
sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus.
yaitu suku kata "Huwa" diterjemahkan dengan kata : “Dia” saja, bahkan ada yang
menterjemahkan dengan suku kata : “itu”, arti yang sebenarnya untuk kata ganti
: “Dia laki-laki”
Mengapa di ayat itu tidak diterjemahkan dengan arti kata yang lengkap /
sebenarnya ?
Karena “Tuhan” dalam Al Qur-an hanya dijelaskan sebagai Sang Kuasa yang ghaib
adanya, yang ditegaskan di Q.57:3-4
Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang
Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. Dialah yang menciptakan langit
dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas 'arsy Dia
mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa
yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di
mama saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
yaitu : “Dialah” yang Bathin, yang menciptakan langit dan bumi.
Jadi selama pembaca
belum memahami sosok “Dia” dalam Al Qur-an, maka tidak ada satu
orang pun yang sanggup menterjemahkan dengan kata ganti yang sebenarnya !
Sehingga banyak yang
berpendapat, lebih baik Al Qur-an dengan bahasa aslinya saja : Bahasa Qur-an.
Hal itu tidak perlu diherankan, karena kitapun saat mengkajinya terkadang
berdalih akan arti yang hakiki dari suku kata “Huwa” yang ada di Q.43:64.
Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu maka
sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus.
Dengan demikian tanpa disadari, kita sudah menyangkal “Dia” gambaran dari sosok Illahin Naas yang disebutTuhanmu yang patut disembah,
karena “Dia” adalah “jalan yang lurus” (Q.43:61)
Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan
pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang
kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.
Jadi perlu diingatkan lagi, bahwa hampir semua orang bahkan kitapun saat
membaca Al Qur-an, jika menemukan ayat
yang menyangkut dengan suku kata “Dia”, selalu ditafsirkan bahwa “Dia” itu ditujukan / diartikan untuk posisi Allah.
Hal tersebut sangat keliru, sebab kita sangat yakini bahwa Al Qur-an adalah Firman Allah, jadi
bagaimana mungkin Allah sendiri yang berFirman dengan menyebut memakai kata “Dia” .
Kalau kita perhatikan dengan cermat, tidak ada satupun ayat Al Qur-an yang mengatakan :“Allahnya”
atau “Allahmu” tetapi yang ada “Tuhanmu” / “Tuhannya” dan “Tuhan kita”.
Jadi Siapakah “Tuhannya”…???.
Sebenarnya para pembaca Al Qur’an berada pada posisi netral, dalam keadaan berserah
diri kepada ALLAH, dengan harapan besar untuk dapat ditunjukkan “jalan yang
lurus” itu, karena malas /tenggelam dalam kehidupan, jadi kita merasa cukup
mendengarkan saja, yaitu menuruti saja kepada para pemimpin (sifat manusia “akulah yang paling benar”) Q.33:67.
Dan mereka berkata;:"Ya Tuhan kami, sesungguhnya
kami telah menta'ati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka
menyesatkan kami dari jalan (yang benar).
Sehingga tanpa disadari kita sudah meremehkan Al Qur’an.(Q.25:30),
Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku
menjadikan Al Qur'an itu sesuatu yang tidak diacuhkan".
karena tidak mau membaca / mengkaji secara pribadi, walaupun sudah
diterjemahkan untuk memudahkannya (Q.19:97).
Maka sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quraan itu
dengan bahasamu, agar kamu dapat memberi kabar gembira dengan Al Quraan itu
kepada orang-orang yang bertakwa, dan agar kamu memberi peringatan dengannya
kepada kaum yang membangkang.
Hal itu membuat kita terlena hanya berserah saja tanpa ada kehendak dari diri sendiri (Q.76:30).
Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila
dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana.
Di mana ALLAH mengatakan bahwa Al Qur’an kitab yang harus dipelajari (Q.36:69)
Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan
bersyair itu tidaklah layak baginya. Al Quraan itu tidak lain hanyalah
pelajaran dan kitab yang memberi penerangan.
dan dengan mengutus Rasul Muhammad hanya untuk memberi peringatan,
seperti di Q.38:70
Tidak diwahyukan kepadaku, melainkan bahwa sesungguhnya
aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang nyata".
atau Q.68:52.
Dan Al Qur'an itu tidak lain hanyalah peringatan bagi
seluruh umat.
Ironisnya bahwa “Tuhannya” yang tertulis di Al Qur’an, adalah milik orang yang
sudah percaya.
Hal ini diakui pembaca Al Qur’an dengan ucapan :
“Tuhannya orang Kristen”(Tuhan YESUS ).
Tanpa kita sadari, Firman Allah di Q. 34:26
Katakanlah: "Tuhan kita akan mengumpulkan kita
semua, kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan Dia-lah
Maha Pemberi keputusan lagi Maha Mengetahui".
yaitu : Katakanlah:” Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua,
kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar…. .
Sebenarnya ayat tersebut
gambaran dari Injil Matius 25:31~32
Apabila
Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan
Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa
akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada
seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,
yaitu: Apabila Anak Manusia datang kelak………. Maka
sekalian bangsa manusiapun akan dikumpulkan di hadapanNya…………
Karena itu, Siapakah Tuhan kita di Q. 34:26 ?,
Katakanlah: "Tuhan kita akan mengumpulkan kita
semua, kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan Dia-lah
Maha Pemberi keputusan lagi Maha Mengetahui".
dan siapa Anak Manusia itu di Injil Matius 25:31-32?
Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua
malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta
kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan
memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan
domba dari kambing,
Jadi jelas sebutan Anak Manusia di Injil Matius 25:31~32 yang mempunyai hak atas kuasa tersebut, 500 th kemudian sosok tersebut sudah diganti di dalam Al Quran di Q. 34:26 dengan sebutan Tuhan kita.
Oleh karena itu ayat Al Qur-an secara tersamar mendukung kalangan Nasrani menyebut Yesus Kristus bukan lagi disebutan Anak Manusia tetapi setelah kebangkitanNya sampai kini disebut Tuhan kita !
Oleh karena itu ayat Al Qur-an secara tersamar mendukung kalangan Nasrani menyebut Yesus Kristus bukan lagi disebutan Anak Manusia tetapi setelah kebangkitanNya sampai kini disebut Tuhan kita !
Jadi karena itulah kita tidak dapat menyalahkan mereka (Nasrani) !
Dengan menyebut Tuhan Yesus.
Itulah FAKTA bahwa Injil terdapat didalam Al Qur-an, dengan penyajiannya yang
telah mengalami perubahan, lebih di pertegas dari pada apa yang tertulis di
dalam Injil, supaya
semua orang yang masih ragu setelah membaca Injil, sekarang menjadi tahu bahwa“Dia” anak
manusia yang
ada kisahnya di Injil sesungguhnya Tuhan !
Semua pembaca Al Qur-an dengan pasti tidak akan dapat memahami kesimpulan
tersebut, apabila tidak membaca Injil Kristus sebagai nara
sumbernya. (mengapa kita tidak mau
membaca Injil ?)
Seperti Q.34:26,
Katakanlah: "Tuhan kita akan mengumpulkan kita
semua, kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan Dia-lah
Maha Pemberi keputusan lagi Maha Mengetahui".
itu salah satu dari sekian banyak ayat yang mengisahkan : Bahwa kisah “Dia” Yesus Kristus di dalam Injil yang disebut Anak
Manusia sudah diganti setelah Al Qur-an diturunkan, kalimat dalam ayatnya dengan tegas
menghimbau pembaca ( "katakanlah” ) agar menyebut “Dia” adalah Tuhan, jadi bukan lagi disebut Anak Manusia !.
Melainkan “Katakanlah” Tuhan
kita !
Jadi jelas duduk persoalannya, Siapakah sebenarnya Anak Manusia itu yang pernah ada di Dunia
ini, dan sekarang kita tahu kisahNya terdapat di dalam Injil ?
Kenyataan dari 6666 ayat Al
Qur-an, tidak ada satupun Ayat yang melarang
menyebut Tuhan
Yesus.
Karena itu jika kita mengkaji dengan berserah diri dan ber Iman kepada
semua ayat, dengan pengertian bahwa segala petunjuk di yakini adalah FirmanNYA,
dengan demikian semua petunjuk / perintahNYA dijalankan dengan patuh dan teliti, termasuk membaca kitab-kitab terdahulu (Q.5 : 68 )
Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang
beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al
Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang
diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan
kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati
terhadap orang-orang yang kafir itu.
Niscaya kita akan memahami mengapa Kitab Suci Al Qur-an harus dikaji, bukan sekedar
dibaca saja.
Sehingga kita sebagai umat Muslim akan mengerti bahwa : Islam dengan Kitab
Suci Al
Qur-an mempunyai Slogan yang Agung :“Menegakkan Kebenaran”
Yaitu supaya Umat manusia diseluruh Dunia lebih mengerti bahwa kebenaran
terdahulu yang memang benar adanya, agar lebih ditegakkan lagi.
Jadi jelas bertujuan:
“Menegakkan” bukan “Membenarkan” (memperbaiki) yang salah.
“Tuhannya orang Kristen yang disebut “Tuhan YESUS”.
Hal ini memang benar dan dapat dibuktikan di Al Qur’an dan dengan kisah legendaries, yaitu
ceritaklasik yang diberikan kepada murid tentang Jembatan keselamatan /
Shiraathum Mustaqiim atau jalan yang lurus.
Dimana sabda YESUS dalam Injil (Yahya.14:6)
Dimana sabda YESUS dalam Injil (Yahya.14:6)
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran
dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui
Aku.
diulangi lagi dengan memakai nama Isa di Q.43:61
Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan
pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang
kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.
dan sebelumnya yaitu di Q. 43:59,
Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan
kepadanya ni'mat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan
Allah) untuk Bani lsrail.
ditegaskan bahwa Isa diutus ALLAH sebagai hamba NYA.
Kalau nabi Isa ( gambaran dari Yesus Kristus ) seorang hamba biasa dan hanya untuk Bani Israil
saja, mengapa gambaran sabda Nya diInjil Yahya 14 : 6,
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran
dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui
Aku.
diulang lagi setelah 500 tahun berlalu..?, dan tidak ada Nabi siapa
pun didalam Al
Qur-an yang berkata :
“Ikutilah Aku, inilah jalan yang lurus”.(Q.43:61)
Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan
pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang
kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.
Dan bukankah’ ayat ini merupakan suatu makna jawaban yang tertulis, dari sebuah
permohonan yang selalu dibaca saat awal me-ngaji, yaitu di Q.1:6, yang berbunyi ;
Tunjukilah kami “jalan yang lurus”.
Jika kita masih ragu dengan ayat itu coba ingat cerita klasik “Jembatan
Keselamatan”..?.
Dimana gambaran sebuah jembatan adalah suatu sarana penghubung atau lintasan yang menghubungkan antara tempat “A” dengan tempat “B”, berarti letaknya di tengah tengah…!!!
Dimana gambaran sebuah jembatan adalah suatu sarana penghubung atau lintasan yang menghubungkan antara tempat “A” dengan tempat “B”, berarti letaknya di tengah tengah…!!!
Karena ALLAH
MAHA TAHU, maka ditengah-tengah
Kitab Al
Qur’an yang jumlahnya 114
Surat, yaitu Surat.57 : 3,
Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang
Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
( Dialah Yang Awal dan Yang
Akhir) >> bilangan 114 : 2 = 57
Jadi karena Allah Maha Tahu, maka Surat 57 : 3 dan 4,
Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang
Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. Dialah yang menciptakan langit
dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas 'arsy Dia
mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa
yang turun dari langit dan apa yang naik kepada. Dan Dia bersama kamu di mana
saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
pasti ada maksud “Penting”, yaitu letaknya bukan
secara kebetulan tepat ditengah tengah urutan dalam surat Al Qur’an, yang berjumlah 114 surat.
Maka di surat itulah untuk kita yang mengkaji sebagai “PENENGAH” terhadap masalah yang selalu di “PERSELISIHKAN” terus menerus tentang pemahaman siapa sesungguhnya Tuhan yang Esa itu !
Maka di surat itulah untuk kita yang mengkaji sebagai “PENENGAH” terhadap masalah yang selalu di “PERSELISIHKAN” terus menerus tentang pemahaman siapa sesungguhnya Tuhan yang Esa itu !
Kesimpulan tersebut tidak bisa dibuktikan tanpa membaca Injil, sebab Injil sebagai nara sumber, bagian dari
AlKITAB (Q.43:4)
Dan sesungguhnya Al Qur'an itu dalam induk Al Kitab (Lauh
Mahfuzh) di sisi Kami, adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak
mengandung hikmah.
Dimana Akidah itu tidak dapat dirubah dengan alasan apapun, sebab Tuhanpun tidak berubah, apapun zamannya.
Dimana Akidah itu tidak dapat dirubah dengan alasan apapun, sebab Tuhanpun tidak berubah, apapun zamannya.
Siapa pun orangnya dan apapun Agama dan Akidahnya, satu tujuan yang ALLAH kehendaki yaitu
supaya manusia ciptaan NYA dan Milik NYA dapat kembali kepada NYA ( waktu
kematian ), tanpa ada yang tertahan di Alam penyiksaan ( siksa kubur ).
Mengapa ada siksa kubur saat ajal menjemput ?
Dimana keyakinan tersebut sangat kita yakini dan akan dialami oleh kita
umat Mu’min semuanya.
Contoh ilustrasi dalam kehidupan nyata hari-hari : Apabila seseorang yang mengalami kesulitan dalam hidup kemudian akal pikirannya mati (buntu), sehingga melakukan kesalahan dan hanya terlihat kesalahan saat itu saja, maka orang itu dihakimi orang lain dengan penyiksaan semaunya.
Contoh ilustrasi dalam kehidupan nyata hari-hari : Apabila seseorang yang mengalami kesulitan dalam hidup kemudian akal pikirannya mati (buntu), sehingga melakukan kesalahan dan hanya terlihat kesalahan saat itu saja, maka orang itu dihakimi orang lain dengan penyiksaan semaunya.
Hal tersebut dikarenakan
tidak adanya petugas yang berwewenang ( polisi ).
Tetapi jika ada petugas maka orang yang bersalah itu dibawanya untuk diamankan / diselamatkan, demi Hukum yang sudah dibuat dan sudah diputuskan oleh penguasa Negara .
Setelah diamankan, orang
yang bersalah itu tercatat dalan daftar buku pengadilan, sehingga pada saat
diadili, orang yang bersalah itu masih mempunyai pengharapan untuk
mendapatkan keadilan.
Nah” bagaimana kalau dalam ilustrasi di atas, orang itu tidak di amankan /
diselamatkan ?
Pasti “CELAKALAH” dia, bahkan bisa jadi
berakhir hidupnya dengan sia-sia sehingga tidak sempat untuk mendapat hak
keadilan nya
Begitu pula kalau manusia saat dijemput ajal.
Maka mulai saat itulah akan terjadi dialam roh (Ghaib) malaikat Mungkar /
Nangkir akan menyambut untuk menyiksa manusia itu .
Tetapi apabila manusia menerima RahmatNYA yang merupakan suatu perkara yang sudah diputuskan oleh Allah (Q.19:21),
Jibril berkata: "Demikianlah". Tuhanmu
berfirman: "Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya
suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu
perkara yang sudah diputuskan".
yang sekarang dikenal “Dia”lah Tuhan (Q.57:4),
Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa:
Kemudian Dia bersemayam di atas 'arsy Dia mengetahui apa yang masuk ke
dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan
apa yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mama saja kamu berada. Dan
Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
maka pasukan malaikat yang berada disisi “Dia” (Q.6 : 61),
Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas
semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga
apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh
malaikat-malaikat Kami, dan malaikat- malaikat Kami itu tidak melalaikan
kewajibannya.
tidak akan lalai melakukan tugas untuk menyelamatkan manusia yang
berkenan kepadaNya supaya luput dari malaikat
penyiksa Mungkar / Nangkir, dan dibawa ketempat penantian, agar dihari Kiamat nanti manusia mendapatkan haknya
saat Pengadilan terAkhir untuk dipertimbangkan perbuatan baiknya.
Jadi yang terpenting kunci Utamanya agar Jiwa manusia diselamatkan /
diamankan terlebih dahulu, oleh RahmatNYA, supaya tercatat namanya di dalam
kitab Hayat, disaat tiba Hari penghakiman.
Yang berarti manusia tersebut mempunyai pengharapan untuk mendapat
kebijaksanaan dari Allah, atas perbuatan baik serta amal Ibadah selama hidupnya.
Hal di atas suatu penjabaran, mengapa ada tertulis di Injil Wahyu.20 : 15,
Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di
dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.
tentang Hari pengHakiman.
Jadi apabila RahmatNYA diIngkari / ditolak, maka sia-sialah Amal Ibadah
selama hidup ini (Q.24:21)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti
langkah- langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan,
maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang
mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu
sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan
keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang
dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Karena itu Allah berFirman di Q.57:4
Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa:
Kemudian Dia bersemayam di atas 'arsy Dia mengetahui apa yang masuk ke
dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan
apa yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mama saja kamu berada. Dan
Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
bahwa …….“Dia” bersama kamu di mana
saja kamu berada…..
Sebenarnya ayat tersebut di atas adalah gambaran dari sabda Yesus Kristus
yang tertulis di Injil Matius pasal 28 ayat 20
dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai
kepada akhir zaman."
yaitu …… Maka ketahuilah olehmu : Aku ini beserta dengan kamu senantiasa hingga kepada kesudahan alam”.
Jadi keyakinan kita
tentang “siksa kubur” memang benar adanya.
Hal itu akan terjadi kelak kepada semua umat manusia yang menolak RahmatNYA.
Janganlah kita termasuk orang-orang yang Ingkar terhadap RahmatNYA, seperti Firman di Q.43:15.
Dan mereka menjadikan sebahagian dari hamba-hamba-Nya
sebagai bahagian daripada-Nya. Sesungguhnya manusia itu benar-benar pengingkar
yang nyata (terhadap rahmat Allah).
Di sinilah kita yang mempunyai akal budi dan pikiran, kita diberi kebebasan
oleh Allah untuk memilih pemahaman itu, yang terdapat dalam Kitab-KitabNYA yang
masih ada sampai saat ini.
Hal tersebut disebabkan karena ALLAH MAHA SUCI tidak kompromi dosa sekecil
apapun, maka
ALLAH memberikan Rahmat NYA untuk membersihkan dosa manusia akibat perbuatan
mungkarnya (Q.24:21),
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti
langkah- langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan,
maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang
mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu
sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan
keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang
dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
karena itu Al Qur’an diturunkan untuk memberi peringatan kepada manusia, sebab manusia
benar-benar pengingkar Rahmat ALLAH (Q.43:15).
Dan mereka menjadikan sebahagian dari hamba-hamba-Nya
sebagai bahagian daripada-Nya. Sesungguhnya manusia itu benar-benar pengingkar
yang nyata (terhadap rahmat Allah).
Oleh karena itu dengan tegas dikatakan di Qs.43:15, bahwa kita manusia peng-Ingkar RahmatNYA ?
Setiap manusia di dunia kalau ditanya pasti tidak ada yang mau meng-Ingkari Rahmat Allah.
Kenyataannya yang ada sekarang tanpa disadari mungkin oleh kita sendiri,
bahwa yang dingkari yaitu kehadiran YESUS KRISTUS sebagai Juru Selamat manusia dari Dosa, yang sudah ada 500 tahun silam
sebelum Al
Qur’an diturunkan, yang sampai saat ini pada umumnya tetap diingkari.
“Dialah” merupakan Rahmat ALLAH untuk semua umat manusia,
tergambar di Q.19:21.
Jibril berkata: "Demikianlah". Tuhanmu
berfirman: "Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya
suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu
perkara yang sudah diputuskan".
Tapi dalam kenyataannya manusia mengingkari RahmatNYA oleh karena ketidak tahuan-nya.
Hal ini terbukti dengan tanpa sadar bahwa “salam” yang selalu harus
diucapkan oleh kita terhadap sesama Mu,min, yang mana mengandung
makna Doa : “Semoga di berikan RahmatNYA”.
Jadi Rahmat yang bagaimana sesungguhnya ?, yang kenyataannya diingkari oleh
manusia (Q.43:15)
Dan mereka menjadikan sebahagian dari hamba-hamba-Nya
sebagai bahagian daripada-Nya. Sesungguhnya manusia itu benar-benar pengingkar
yang nyata (terhadap rahmat Allah).
Jawabannya tidak lain
adalah : “Dia Sang
penebus dosa”!!!
Di mana kehadiran Yesus Kristus di dunia merupakan kabar gembira terutama untuk semua
manusia.
Oleh sebab itu Yesus Kristus bersabda di Injil Markus 16:15,
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh
dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.
yaitu : ,,Pergilah kamu keseluruh bumi, beritakanlah Indjil itu kepada sekalian
alam. (
Bunyi text dari Injil cetakan 1971 / ejaan lama)
Oleh karena Injil berisi tentang berita keselamatan sehingga merupakan “berita gembira”.
Oleh karena Injil berisi tentang berita keselamatan sehingga merupakan “berita gembira”.
Jadi semua manusia yang sudah percaya Yesus Kristus, sejak dulu sebelum AL Qur-an ada sudah dihimbau supaya
memberitakan kabar gembira tersebut, agar manusia yang tidak tahu jadi
mengetahui.
Hal itu tidak perlu diherankan, karena himbauan tersebut juga di ulangi
lagi melalui Firman Allah, yang tersamar di Q.34:28.
Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat
manusia seluruh- nya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi
peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.
Perlu diingatkan !
Begitu pentingnya kita membaca Injil, supaya kita tahu lebih
jelas lagi bahwa saat Yesus Kristus ada di dunia sebagai manusia, maka segala yang
dikatakanNya selalu memakai suku kata “Aku”.(Injil)
Sedangkan 500 th kemudian Allah berFirman di Al Qur-an, apabila menyimpulkan sabda Yesus yang ada di Injil selalu memakai kata“Dia”.
( Hal ini pasti tidak bisa dipahami, jika tidak membaca Injil )
( Hal ini pasti tidak bisa dipahami, jika tidak membaca Injil )
Di mana suku kata “Dia” untuk kata ganti orang ketiga yang dianggap belum Almarhum.
Hal ini membuktikan bahwa sosok “Dia” adalah Yesus
Kristus yang tetap hidup dalam Roh.
Sedangkan keadaan Yesus Kristus sampai saat ini, telah ditegaskan di Injil dan Al
Qur-an.
Yaitu :Injil Matius 28 :20 ;
dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada
akhir zaman."
… Aku ini beserta dengan kamu senantiasa hingga kepada kesudahan alam”
Al Qur-an 57 : 4 ;
Al Qur-an 57 : 4 ;
Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa:
Kemudian Dia bersemayam di atas 'arsy Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam
bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa
yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mama saja kamu berada. Dan Allah
Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
…….Dia bersama
kamu di mana saja kamu berada…… .
Injil Matius 28:18;
Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah
diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
..Bahwa segala kuasa dikaruniakan Kepadaku, baik di surga baik di atas bumi
ini.
Al Qur-an 3:45:
(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam,
seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang
diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih
'Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk
orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),
…. Al Masih ‘Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di
akhirat…...
Jadi sungguh jelas Q.3:45 menegaskan (tersamar Isa) bahwa Yesus Kristus tetap hidup dan berkuasa di Surga / Dunia hingga saat ini, di mana ayat Q.3:45 tetap berlaku kebenarannya sampai kini !
Jadi sungguh jelas Q.3:45 menegaskan (tersamar Isa) bahwa Yesus Kristus tetap hidup dan berkuasa di Surga / Dunia hingga saat ini, di mana ayat Q.3:45 tetap berlaku kebenarannya sampai kini !
Dengan tegas Al Qur’an memperingatkan umat yang membacanya, mengapa surat Yaa Siin pada umumnya selalu dibacakan diwaktu
ada manusia yang telah dijemput ajalnya..?
Hal ini menyangkut keadaan di mana manusia secara alami akan berada dialam
ghaib, yaitu kematian.
Pembacaan surat Yaa Siin tersebut untuk kita yang masih hidup di alam dunia
supaya memperhatikan Ayat-ayat tersebut agar tersadar, apakah nanti siap menghadapi alam kubur dengan keadaan tersebut.
Ironisnya pembaca Al Qur’an sadar bahwa keadaannya nanti mengalami “siksa kubur” !, yang
sesungguhnya bukan itu yang ALLAH kehendaki !
Karena itu ALLAH memberi peringatan di Q.36:52,
Mereka berkata: "Aduhai celakalah kami! Siapakah
yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami
(kubur)?". Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha
Pemurah dan benarlah Rasul- rasul(Nya).
bahwa pembaca diberikan gambaran kelak yang akan dialami orang yang
menolak Rahmat ALLAH, yaitu Juru Selamat manusia yang pernah hadir di dunia
dalam rupa “Manusia” yaitu : YESUS KRISTUS.
Q.36 : 52 yaitu : Mereka berkata : “Aduhai celaka’lah kami ! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur) ?” Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul(Nya). (Ayat tersebut adalah keadaan orang-orang mu-min dihari kiamat / Terjemahan Alqur-an Dept Agama RI 1984 )
Q.36 : 52 yaitu : Mereka berkata : “Aduhai celaka’lah kami ! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur) ?” Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul(Nya). (Ayat tersebut adalah keadaan orang-orang mu-min dihari kiamat / Terjemahan Alqur-an Dept Agama RI 1984 )
Dalam ayat itu tersirat nanti “manusia” di alam kubur menyesal,
karena Tuhan
Yesus tidak
mau membangkitkannya, dan orang itu baru ter Ingat “Inilah yang dijanjikan Tuhan”.
Hal itu dibuktikan pada kalimat terakhir di ayat tersebut, dimana kita
hanya mengenal hanya Rasul Muhammad saja, jadi siapa Rasul-rasul(Nya) yang lain itu?, berarti ada Rasul lain yang sudah / pernah memberi
tahu tentang ucapan dari janji Tuhan yang
akan membangkitkan setiap orang dari kubur pada hari kiamat.
Ucapan tersebut juga menggambarkan di waktu orang itu masih hidup, entah
dari mana pernah mendengar bahwa Yesus Kristusadalah Tuhan, tetapi orang itu tetap tidak percaya selama hidupnya, sehingga menyesali
saat ajal sudah menjemputnya, karena tidak akan pernah mengulangi hidup di
dunia.
Sehingga jelas di ayat itu, siapapun orangnya dan apapun perbuatannya,
hanya satu yang disesali setelah di alam kematian, bahwa dia baru teringat ada Tuhan yang pernah dia tahu (entah mendengar dari cerita dari orang Nasrani)
akan membangkitkan orang mati !
Pengertian dari ayat tersebut pasti diremehkan oleh kita saat mengkajinya, hal itu dikarenakan dalam Al Qur-an tidak ada satu ayatpun yang menjelaskan tentang Tuhan siapa yang telah mengucap janji !
Pengertian dari ayat tersebut pasti diremehkan oleh kita saat mengkajinya, hal itu dikarenakan dalam Al Qur-an tidak ada satu ayatpun yang menjelaskan tentang Tuhan siapa yang telah mengucap janji !
Tetapi yang ada semua Ayat Al Qur-an tentang hari Berbangkit disebutkan ”hanya di sisi
Allah”, jadi semua penjelasan tersebuttersamar, sehingga merupakan
pelajaran yang harus dikaji. ( Q.33:63)
Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah:
"Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi
Allah". Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu
sudah dekat waktunya.
Yesus Kristus di hari kiamat akan membangkitkan semua orang mati
yang percayaNya.(Yahya.6:38-39)
Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan
kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan
inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah
diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada
akhir zaman.
Dimana Yesus Kristus setelah kebangkitan Nya dan para pengikutNya percaya bahwa “Dia” adalah Tuhan.
Jadi setelah 500 tahun kemudian dimana Yesus yang akan membangkitkan orang mati, ditegaskan kembali di Q.36:79,
Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang
menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala
makhluk.
diawali dengan bunyi “Katakanlah” : Katakanlah; “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan……… .
Dengan demikian jelas, bahwa ayat di Q.36:79 menegaskan kembali secara ringkas isi dari sabda Yesus yang ada di Injil Yahya.6:38-39,
Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan
kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan
inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah
diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada
akhir zaman.
akan tetapi tanpa menyebut inisial dari nama Tuhan (sepert di Injil) yang sudah dikenal dan diakui bagi yang sudah percaya yaitu disebut ;Tuhan Yesus.
Hal itu tidak dapat dipahami apabila tidak membaca Injil, sebagai
nara sumbernya /ilmu pengetahuan sejarah.
Oleh karena itu Q.36 : 52
Mereka berkata: "Aduhai celakalah kami! Siapakah
yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)?". Inilah yang
dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul- rasul(Nya).
Q.36 : 79,
katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang
menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala
makhluk.
mengapa tidak berkata : “INILAH JANJI ALLAH” ? Dimana Q.36 ayat 52 tersebut, adalah penjabaran yang bermakna “ancaman” tersamar bagi semua orang
yang tetap tidak percaya, setelah melaksanakan himbauan Q.5:68
Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang
beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al
Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang
diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan
kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati
terhadap orang-orang yang kafir itu.
yaitu membaca Injil yang mengandung makna
pernyataan Yesus Kristus tentang diriNya,
Yahya 5 :28
Janganlah
kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di
dalam kuburan akan mendengar suara-Nya,
serta 1Tesalonika 4 :16
Sebab
pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan
sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka
yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;
Oleh karena itu semua ayat di Al Qur-an tentang alam kematian mengandung pesan peringatan !!!
Kalau pembaca Al Qur’an sudah juga membaca Injil, maka dapat membuktikan, bahwa Al Qur’an Kitab Suci yang Universal, yaitu untuk siapa saja
yang Awam / belum mengenal “Tuhan
YESUS”.
Hal tersebut tergambar
di Q.43:58.
Dan mereka berkata: "Manakah yang lebih baik
tuhan-tuhan kami atau dia (Isa)?" Mereka tidak memberikan perumpamaan itu
kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum
yang suka bertengkar
Di mana mereka penyembah berhala setelah mendengar Ayat-ayat Al Qur-an, lalu mereka membandingkan tuhan-tuhan mereka dengan Isa !
Mengapa tidak dibandingkan dengan nama Nabi yang lainnya dalam Al Qur-an ?
Karena mereka sudah mengetahui, bahwa kisah Isa adalah gambaran sifat zhahir dari Tuhan Yesus yang terlebih dahulu 500 tahun sebelum Al Qur-an..
Di sinilah kita harus tahu, bahwa Isa dalam Al Qur-an tidak bisa disamakan dengan Yesus dalam Injil.
Oleh sebab itu banyak
pembaca Al Qur-an terjebak karena
menyamakan Isa dengan Yesus di Injil.
Hal ini merupakan dilema bagi kita, sehingga kita sulit untuk memahami siapa
yang disebut “Dia”dalam Al Qur-an, apalagi untuk memahami
bahwa Yesus Kristus Tuhan, itu akibat
melalaikan Q.5:68.
Katakanlah:
"Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu
menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Qur'an yang diturunkan kepadamu
dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari
Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka;
maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.
Jadi jika tidak
membaca Injil, maka dapat dipastikan
menolak YESUS KRISTUS sebagai Tuhan dan Juru Selamat umat
manusia yang percaya Kepada Nya, kenyataan ini tidak
mengherankan.
Karena pada umumnya kita tahu nama Yesus Kristus entah dari mana atau “kata orang” saja,.
Oleh sebab itu jika kita sudah membaca Injil (Q.5:68), mengkaji Al Qur-an dengan hati yang tulus, suci dan bersih dan
menempatkannya pada posisi
yang netral (kembali kefitrahnya) dan memohon kepada Allah agar diberikan HikmatNYA.
Maka kita dengan mudah memahami bahwa : “Dia” adalah ILLAAHIIN
NAAS yang disebut Tuhan, oleh karena “Dia laki-laki” ada
unsur manusia ( zhahir ), maka bisa ada lukisanNya.
Sehingga kita dapat memahami bahwa Tuhan yang sekarang adalah Roh, bisa ada gambarNya.
Itulah bukti Al Qur-an menjabarkan kembali secara
bertahap siapa gambaran tentang “Dia” yang sesungguhnya , dengan tujuan memberi penerangan
kepada orang awam dan kita, agar kita mengerti tentang sesuatu yang tidak masuk
akal yang terdapat dalam Injil,
yaitu : selama ini orang awam bahkan kitapun bertanya-tanya ; mengapa kalau Yesus Kristus disebut Tuhanbisa ada GambarNya ?
Apabila kita sudah membaca Injil, kemudian mengkaji Al Qur-an dengan asal membaca saja tanpa meminta
Hikmat dari Allah, maka dipastikan tetap akan menolak bahwa “Dia” adalah Tuhan yang pernah hadir di dunia dengan
menjelma dalam rupa manusia (tersamar di Q.19
: 17- 21).
Maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari
mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di
hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. Maryam berkata:
"Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha pemurah,
jika kamu seorang yang bertakwa". Ia (jibril) berkata: "Sesungguhnya
aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki
yang suci". Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak
laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan
(pula) seorang pezina!" Jibril berkata: "Demikianlah". Tuhanmu
berfirman: "Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya
suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu
perkara yang sudah diputuskan".
Hal itu tanpa disadari ada kekuatan roh Da’jal yang berusaha memutar
balikkan pikiran manusia.
( Da’jal yaitu roh yang menyangkal bahwa YESUS yang sudah datang dalam rupa manusia bukan berasal dari ALLAH ) di Injil 1 Yahya 4 : 3.( edisi tahun 1970 / ejaan lama ).
dan
setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah
roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan
sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia.
Jadi jelas bahwa
Da’jal adalah roh yang mempengaruhi manusia supaya menyangkal Yesus Kristus !
Oleh sebab itu di Hadits
terdapat kisah “Isa” diakhir Zaman akan membunuh musuh utama si Da’jal .
Kita harus waspada dengan roh
Penyangkal, yang menghalangi pengertian bahwa “Dia” adalah Tuhan Karena syaitan tidak akan mempersekutukan manusia
dengan Tuhannya, maka dihalangi
! (Q.72:2)
(yang) memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu
kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan
seseorangpun dengan Tuhan kami,
Disinilah harus kita ketahui bahwa banyak orang awam generasi sekarang
tidak paham apa itu Da’jal.
Hal ini dikarenakan Injil cetakan sekarang tidak lagi memakai
istilah Da’jal tetapi roh anti Kristus.
Dampak dari roh Da’jal itu, pembaca menjadi terpengaruh, sehingga
menimbulkan anggapan, bahwa orang Nasrani adalah “SESAT”.
Sedangkan di dalam tulisan asli Al Qur-an tidak ada yang menegaskan bahwa orang Nasrani adalah orang sesat / kafir, tetapi mengapa
tergambar di Q.3:55,
(Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa,
sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu
kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan
orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang- orang yang kafir hingga hari
kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu
tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya".
hanya pengikut Isa yang
ditinggikan dari orang Kafir.
Apa bedanya dengan pengikut Nabi lainnya sama-sama masa silam?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar